Kematian 10 Orang dalam Tragedi Astroworld yang Menyeret Travis Scott Dianggap Tidak Sengaja
Kematian 10 orang dalam acara Festival Musik Astroworld yang menampilkan rapper Travis Scott disebut terjadi karena tidak sengaja.
Penulis: Rica Agustina
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Kematian 10 orang dalam acara Festival Musik Astroworld yang menampilkan rapper Travis Scott, dianggap sebagai kecelakaan, kata pemeriksa medis, Kamis (18/12/2021).
Menurut pemeriksa medis, para korban meninggal karena asfiksia, yaitu kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh seseorang berkurang.
Mereka yang tewas diidentifikasi sebagai Danish Baig, Rodolfo Peña, Madison Dubiski, Franco Patino, Jacob Jurinek, John Hilgert, Axel Acosta Avila, Brianna Rodriguez, Bharti Shahani, dan Ezra Blount.
Adapun asfiksia yang dialami Baig disebabkan oleh gabungan efek toksik dari kokain, metamfetamin dan etanol.
"Gabungan efek toksik dari kokain, metamfetamin dan etanol," menurut Harris County Institute of Forensic Sciences.
Baca juga: Travis Scott Didepak dari Headliner Coachella 2022 setelah Tragedi Astroworld yang Tewaskan 10 Orang
Baca juga: Sebagian Keluarga Korban Konser Astroworld Tolak Biaya Pemakaman yang Ditawarkan Travis Scott
Tony Buzbee, pengacara yang mewakili beberapa keluarga korban mengatakan hasil pemeriksaan itu sudah mereka duga sebelumnya.
Buzbee mengatakan, korban yang bernama Axel tewas bukan karena kesalahannya sendiri, tetapi telah dibunuh oleh massa.
Dia menegaskan, korban sama sekali tidak meminum minuman keras atau zat sejenis lainnya.
"Axel dihancurkan dan dibunuh malam itu oleh massa, bukan karena kesalahannya sendiri. Penting juga untuk dicatat bahwa darah Axel sama sekali tidak mengandung minuman keras atau zat sejenis lainnya," kata Buzbee seperti dikutip CNN.
Axel adalah seorang junior di Western Washington University dan menghadiri konser sendirian.
"Jake dan Franco adalah pemuda yang sehat dan cerdas yang tidak pantas mati dengan cara yang tak terkatakan."
"Sekarang mereka tahu Jake dan Franco diremukkan sampai mati," kata Philip Corboy, pengacara yang mewakili Jacob dan Franco.
Corboy menambahkan, Travis Scott dan perusahaan musik Live Nation ikut bertanggungjawab terhadap tewasnya para korban.
Menurutnya, para terdakwa telah ikut menciptakan situasi mengerikan dalam konser tersebut.