Boneka Bayi Ivan Gunawan Dibuat di Rusia, Perlu 6 Bulan untuk Memiripkan Wajahnya dengan Spirit Doll
Desainer Tanah Air, Ivan Gunawan mengungkapkan proses pembuatan boneka yang dimilikinya saat ini.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desainer Tanah Air, Ivan Gunawan mengungkapkan proses pembuatan boneka yang dimilikinya saat ini.
Boneka arwah tersebut menurut Igun sapaan akrabnya dibuat di negara Eropa, Rusia.
Tidak hanya itu pria yang digadang memiliki kedekatan dengan Ayu Ting Ting itu menyebut dalam proses pembuatannya dilakukan selama enam bulan lamanya dengan memasukkan kemiripan wajahnya.
Baca juga: Alasan Ivan Gunawan Adopsi Boneka, Ingin Punya Mainan, Bisa Belanja Baju Bayi, Bikin Happy Sendiri
Baca juga: Kata Psikiater Tentang Fenomena Artis Rawat Spirit Doll atau Boneka Arwah, Belum Tentu Gangguan Jiwa
"Jadi memang itu dibuat dari muka aku juga, jadi makanya mirip," kata Ivan Gunawan saat ditemui di kawasan Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, Senin (3/12/2021).
"Buat anaknya di Rusia tanpa harus aku ke Rusia Buatnya setangah tahun," sambung Igun.
Bahkan Igun menegaskan mengadopsi boneka yang dianggapnya sebagai anak tersebut bisa membuatnya senang.
"Seru aja jadi punya mainan, jadi bisa belanja-belanja baju bayi, pokonya seru-seru sendiri, gila-gila sendiri, bikin happy sendiri aja," ucap Igun.
Seperti diketahui, Ivan Gunawan memang merawat Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan seperti anak sungguhan.
Bahkan, Dia juga membelikan mereka baju dan aksesoris branded.
Selain Ivan Gunawan, mantan istri Stefan William, Celine Evangelista juga ikut mengadopsi boneka tersebut.
Momen itu dibagikan dalam unggahan si Instagram pribadi milik Celine Evangelista.
Dia terlihat tengah menggendong boneka tersebut dengan memposting beberapa foto dari boneka yang diberinama Baby Joseph.
Kata Psikiater Soal Fenomena Boneka Arwah
Fenomena artis banyak merawat boneka arwag turut menjadi perhatian Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari RS EMC Alam Sutera, dr. Andri, SpKJ, FAPM.
Dalam media sosial twitter milikinya @mbahndi, psikiater ini mengungkapkan, populernya boneka arwah dilandasi oleh peran publik figur yang memaperkannya di media sosial.
"Ya karena yang memilikinya dan memamerkannya itu figur publik yang punya akses ke media sosial, jadi makin banyak yang lihat," kata dokter Andri.
Menurutnya, fenomena boneka arwah sudah sejak lama ada, di mana boneka menjadi media bagi arwah.
Fenomena ini bahkan sempat diangkat ke layar lebar, CHUKY hingga Annabelle.
Sementara, di Indonesia siapa yang tak mengenal Jelangkung.
"Saya ingat cerita nenek saya dulu di kelenteng Boen Tek Bio, Tangerang, ada Patung TuaPekong Sumpah. Buat yang ada perselisihan maka bisa sumpah di depan patung itu, jika ada yang berbohong, tidak lama setelah keluar dari kelenteng bisa mati muntah darah, serem kan #spiritDoll," kata dia.
Apakah ini termasuk gangguan jiwa?
Lebih jauh ia mengatakan, seseorang yang memiliki boneka arwah belum tentu mengalami gangguan jiwa.
Pasalnya, boneka kerap dimainkan anak perempuan dalam keseharian mereka.
Andri menegaskan, selama orang tersebut waras dan sadar, dapat membedakan nyata dan tidak, maka orang tersebut tidak mengalami gangguan jiwa.
"Jadi "Apakah orang yg percaya #spiritDoll itu alami gangguan jiwa, silahkan kembali ke definisi aja. Gangguan Jiwa : Gangguan pada perilaku, perasaan, perilaku yg menimbulkan penderitaan dan ketidakmampuan pada orang itu sehingga mengganggu kehidupan sehari-harinya. So..??," tulis dia.
Ia pun beranggapaan, fenomena boneka arwah ini merupakan fenomena sesaat yang sangat mungkin didasari pemikiran dan kebudayaan yang dipercaya pemiliknya.
Untuk itu, masyarakat diharapkan tak perlu memberikan perhatian maupun reaksi berlebihan atas fenomena ini.
"Kalau ternyata "merawat" #spiritDoll hanyalah bagian dari fenomena sesaat atau juga lebih karena ada pemikiran khusus sesuai kebudayaan yang dia percaya ya biarkanlah, asalkan tidak mengganggu dan menurunkan kualitas hidupnya. Tidak usah diberi perhatian berlebihan juga," pesan dokter Andri.