PTM Masih Digekar Saat Ada Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Saran Epidemiolog
Penambahan kasus Covid-19 Nasional terus terjadi, namun PTM masih dibuka beberapa sekolah. Ini saran epidemiolog.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah menyebut terjadi penambahan kasus Covid-19 Nasional pada Senin (10/1/2022) lalu yaitu 454 kasus.
Di sisi lain, ada kekhawatiran dari banyak pihak terkait kemunculan varian baru Covid-19 yaitu Omicron. Dimana varian ini memiliki kemampuan menularkan tiga kali lebih cepat dari varian Delta.
Baca juga: Vaksin Booster Gratis, Epidemiolog Sebut Itu Dapat Percepat Capaian Vaksin Covid-19
Baca juga: Temuan Pelanggaran PTM 100 Persen: Main Tiktok di Kelas Tanpa Masker Hingga Kantin Tetap Buka
Kendati demikian beberapa sekolah masih melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Menurut Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, PTM Ini tentu satu hal yang tetap harus diprioritaskan.
"Dan itu sesuai dengan kesepakatan global berbasis sains dan belum berubah hingga saat ini. Ini juga rekomendasi penuh Unicef. Karena sangat penting fungsi pendidikan langsung," kata Dicky pada Tribunnews, Kamis (13/1/2022).
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi menjaga keamanan dan kesehatan siswa dan tenaga pengajar saat lakukan PTM.
Pertama harus melihat situasi perkembangan pandemi yang terbilang cukup dinamis. Kedua, adanya mitigasi keselamatan kesehatan untuk pelajar dan hal ini menjadi sangat penting.
"Lalu adanya opsi penundaan onfline atau PTM harus disiapkan, ketika positivity rate di atas 5 persen," kata Dicky menambahkan.
Apa lagi jika kasus hunian rumah sakit kembali meningkat tajam. Oleh karenanya diperlukan koordinasi dan pemantauan antar daerah setiap hari.