TRIBUNNEWS.COM - Aktris Prilly Latuconsina mengaku tidak mengetahui perihal Aliando Syarief yang mengidap OCD.

Ia pun enggan memberikan komentar terkait hal tersebut, karena menurutnya isu kesehatan mental atau mental health adalah hal yang sensitif.

"Jujur aku nggak tau apa-apa soal itu, jadi kayak aku juga nggak berani komentar." terangnya dalam tayangan di YouTube channel Star Story, dikutip Tribunnews Selasa (1/2/2022).

"Karena isu mental health itu sensitif banget, jadi nggak mau sampai salah ngomong, nggak mau sampai sok tau karena aku nggak tau diagnosanya apa kan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Prilly merasa salut dengan orang yang berani mengaku apabila seseorang menderita OCD.

Baca juga: Prilly Latuconsina Puji Keberanian Aliando Syarief Akui Punya Masalah Kesehatan Mental OCD

"Aku salut banget karena aku juga termasuk yang ngaku, aku tau itu nggak mudah untuk kita menerima," tutur Prilly.

Tidak hanya itu, pemain sekaligus produser dari film Kukira Kau Rumah ini juga menyampaikan pesan bagi masyarakat terkait mental health.

"Kita juga mau ngasih tau bahwa kita jangan mendiagnosa diri sendiri, jangan juga mendiagnosa orang lain."

"Karena kalau kita bukan psikiater atau psikolog, kita nggak punya hak untuk mendiagnosa orang lain," tutup Prilly Latuconsina.

Seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, Aliando Syarief menginformasikan dirinya terkena OCD melalui siaran langsung di akun Instagramnya.

"Saya pejuang OCD, jadi OCD-nya bukan dari gua, tapi dikasih gitu lho. Jdi aneh gitu, dikasih, dan gua bisa ngerasain karena ini tuh bukan pure dari gua, tapi kayak ada gelombang gitu lho, di kepala gua."

"Udah setahun, gua bisa live gini karena progress gua untuk bisa berkarya lagi, bisa untuk ke depan lagi, udah ada kemajuan," tuturnya dalam tayangan YouTube channel Intens Investigasi yang dikutip Tribunnews, Jumat (28/1/2022).

Aktor berusia 25 tahun ini mengaku sudah menderita OCD saat dirinya duduk di bangku kelas 2 SD.

"Gua kena OCD itu terakhir kelas 2 SD, gua udah bodo amat udah gua lupain, dan bener-bener ilang setelah itu, dan OCD nya ternyata lebih takut sama jiwa anak-anak itu daripada gua yang sekarang umur 25, balik lagi (penyakit OCD-nya), ketemu lagi," ucapnya.