Dulu Ngotot Cari Keadilan, Banding hingga PK, Angelina Sondakh: Saya Tak Mau Dikorbankan Sendirian
Tahun ketiga di penjara, membuat Angelina Sondakh sadar bahwa sulit menemui orang percaya dan menerima penjelasannya. Ia pun ikhlas.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pada mulanya tak mudah bagi Angelina Sondakh mencerna bahwa dirinya divonis bersalah atas kasus korupsi Hambalang yang menghebohkan itu.
Bahkan, ia sempat mengajukan kasasi hingga peninjauan kembali untuk membuktikan bahwa ia tak sendirian melakukan korupsi.
Tentu saja jika itu terbukti, ia berharap agar hukumannya bisa lebih ringan.
Dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (31/3/2022), mantan politisi Partai Demokrat itu, membuka kembali kisah perjuangannya dalam mendapat keadilan ketika di dalam penjara.
Diakui Angelina Sondakh, baru bisa menerima dan mengakui kesalahnnya telah terlibat dalam proyek megakorupsi wisma atlet Hambalang setelah dipenjara selama 3 sampai 4 tahun.
Baca juga: Kini Angie Pilih Nikmati Peran Ibu Ketimbang Ungkap Dalang Korupsi Hambalang, Cuek Dibilang Penakut
Awalnya Angie, sapaan akrab Angelina Sondakh, ditanya oleh host Rosiana Silalahi apa yang membuat dirinya baru 3-4 tahun sadar, apa yang dilakukannya salah?
"Karena saya masih ingin berjuang agar supaya hakim, karena aku sedang mengajukan banding, kasasi, PK (peninjauan kembali) untuk percaya. Tapi toh hasilnya tidak sesuai, ya sudah. Merefleksikan diri, betul aku korupsi, iya, dan aku menerima. Walaupun menurut aku, itu ngomongin 10 tahun lagi lah, seperti dalam persidangan," kata Angie.
Mantan Puteri Indonesia 2001 itu pun akhirnya terpaksa harus menerima apa yang diperbuatnya adalah salah.
Namun, ia masih bertanya dalam dirinya, terlalu subjektif hanya menyudutkan dan mengakui kesalahan itu.
Pasalnya, Angie menyebut jika perilaku tindakan korupsi tidak mungkin bisa dijalankan dengan peran seorang semata.
Baca juga: Kini Tak Butuh Barang Mewah, Angelina Sondakh: Cari Uang Halal, Ternyata Buat Aku Happy
"Aku memang menerima, walaupun menurut aku 'tapi ini terlalu subjektif, saya kan tidak melakukan korupsi sendiri'."
"Dan di awal-awal tahun pertama, kedua gitu, sampai ada ucapan bahwa 'Saya bukan Yesus. Saya tidak mau dikorbankan sendirian'. Karena kan, korupsi dimana-mana enggak mungkin single fighters," kata Angie.
Maka, Angie mengaku merenung selama 3 tahun di dalam penjara, dan menyadari bahwa sulit mencari orang yang percaya dan menerima penjelasan dirinya sebagai terpidana kasus korupsi saat itu.
"Jadi ketika aku bebas, dan ada orang yang tidak percaya, aku memaklumi. Mudah-mudahan seperjalanan waktu, dengan aku menjadi aku sekarang, Insya Allah aku berdoa, makanya aku berdoa diberikan kesempatan, aku ingin orang melihat pelajaran dari aku, masuk ke dalam penjara yang benar-benar penjara," jelas Angie.