Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Tiga Cara Jitu Menciptakan Konten Dakwah yang Menarik Versi Habib Ja'far Al Hadar

Konten perdamaian dibuat dengan mengusung emosi tidak hanya rasional. Menurutnya konten toleransi, cenderung rasional.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tiga Cara Jitu Menciptakan Konten Dakwah yang Menarik Versi Habib Ja'far Al Hadar
NET.
Habib Husein Jafar Al Hadar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membuat konten yang menarik perlu taktik yang jitu agar dapat menarik perhatian masyarakat. Tidak dibungkus dengan hal menarik, konten kerap jarang dilirik.

Begitu pula pada konten dakwah. Sedikit masyarakat yang mau menengok. Khususnya kawula muda.

Terkait hal ini, pendakwah muda sekaligus content creator Habib Husein Ja’far Al Hadar membagikan beberapa tips agar konten banyak dilihat oleh masyarakat.

Ada tiga hal mendasar. Pertama konten bersifat provokatif dalam pengertian positif. Yaitu memprovokasi perdamaian.

"Karena memang konten di medsos cenderung sensasional kontroversial, propaganda lebih disukai dibandingkan konten adem aja. Penting sentuhan provokatif," ungkap Habib Husein Ja’far Al Hadar saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (3/4/2022).

Baca juga: Jadi Tersangka Tapi Masih Sering Bikin Konten, Akun Youtube Saifuddin Ibrahim Segera Diblokir

Pemilihan judul cenderung provokatif yang positif dan bersifat mengajak.

Berita Rekomendasi

Kemudian yang kedua dan terpenting adalah anak muda tidak suka digurui. Tidak suka relasi yang tidak setara dan gemar berdiskusi.

"Hal ini sesuai dengan pesan Islam. Nabi gak punya murid, tapi sahabat karena pengetahuan berbasis kesetaraan. Konten yang baik tidak menggurui tapi berdiskusi. Keputusan tidak pada kita tapi mereka yang berdaulat," kata Habib Ja'far menambahkan.

Ketiga, konten perdamaian dibuat dengan mengusung emosi tidak hanya rasional. Menurutnya konten toleransi, cenderung rasional. Data memang penting, tapi lebih penting pendekatan emosional.

"Paling tidak tiga poin menjadi ujung tombak pesan toleransi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas