Pola Makan yang Tepat Saat Berpuasa Bagi Penderita Diabetes
Bagi penderita Diabetes, menjaga gula darah agar stabil merupakan suatu hal yang penting.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi penderita Diabetes, menjaga gula darah agar stabil merupakan suatu hal yang penting.
Di sisi lain, penderita diabetes di bulan Ramadan kerap menghadapi dilema. Hal ini disampaikan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia.
"Puasa bisa muncul turun lagi gulanya. Turun ketika puasa, melonjak ketika berbuka puasa. Memang penyakit diabetes gejalanya gak jelas. Sering kali malah tidak ada gejala," ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM dikutip Tribunnews, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Bagi Penderita Diabetes, Waspadai Tanda-tanda Hipoglikemia dan Hiperglikemia Saat Puasa
Bahkan kata dr Santi, pada sebagian orang bahkan tidak menimbulkan keluhan apa pun pada tahap awal. Justru gejala dirasakan pada tahap akhir.
Setelah muncul beberapa komplikasi, baru dirasakan gejala. Memang hanya sebagian kecil orang bisa merasakan gejala diabetes pada tahap dini.
Lalu, pola makan apa yang harus diperhatikan penderita diabetes ketika melakukan ibadah berpuasa?
"Pada dasarnya sama aja. Bedanya Cuma tipis banget. Banyak orang pertama kali kena diabetes bingung. Mau makan apa, masak misah gak boleh sama yang lain. Sebenarnya enggak juga," kata dr Santi lagi.
Pengaturan pola makan juga tergantung dengan berapa kadar gula dan seberapa parah peyakit diabetesnya. Pada dasarnya yang dikonsumsi adalah makanan sehat.
Lalu yang perlu digarisbawahi adalah asupan karbohidrat yang baik. Standarnya, konsumsi karbohidrat yang dianggap baik adalah di bawah 30 gram.
Namun tidak mudah mengukur berat karbohidrat setiap makan. Karenanya dr Santi menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks.
"Jangan karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks itu sulit dicerna oleh tubuh dan lama sehingg menyebabkan gula darah naik pelan-pelan. Ini sebaiknya dimakan ketika sahur," saran dr Santi.
Selain itu dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, gula jadi lambat dicerna. Sehingga pengeluaran gula ke dalam darah ke saluran cerna pun keluar secara pelan-pelan. Maka energi yang dihabiskan sedikit.
Beberapa karbohidrat kompleks yang bisa dikonsumsi di antaranya beras merah, oat gandum, roti gandum dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk karbohidrat sederhana, disarankan dikonsumsi saat berbuka.
"Karena simpel, sehingga mudah dicerna dan menyebabkan kenaikan gula darah cepat. Pada saat berbuka, gula darah sedang rendah. Kalau makan karbohidrat sederhana, gula naik cepet. Tapi jangan lupa, diabetes, kenaikan cepat memperburuk penyakitnya," kata dr Santi menambahkan.
Jenis makanan karbohidrat sederhana misalnya nasi putih, roti putih, dan segala jenis makanan yang mengandung gula.