Bangun Rumah di Pedesaan, Budi Doremi Akui Jadi Juragan
Lama tak terdengar kabarnya, rupanya musisi dan penyanyi Budi Doremi tengah menikmati kehidupan barunya menjadi orang pedesaan.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak terdengar kabarnya, rupanya musisi dan penyanyi Budi Doremi tengah menikmati kehidupan barunya menjadi orang pedesaan.
Budi Doremi mengatakan dua tahun lalu, rumah yang ia bangun diatas luas tanah 2000 meter persegi selesai dan sudah menempatinya.
"Jadi gua dua tahun ini tinggal di sebuah desa dan perkampungan. Gua lagi menikmati suasana alam di rumah gua," kata Budi Doremi ketika ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Chord Dasar Bintang Jatuh - Budi Doremi, Alam Semesta Coba Dengarkan Aku Berkata Sendiri
Baca juga: Kisah Budi Doremi Sempat Ditolak Kredit Handphone Karena Profesiny Musisi
"Gua bangun rumah disana engga sampai satu miliar rupiah," sambungya.
Budi mengatakan ia bersama istri dan anaknya tinggal di Desa Tegal Tobing, Serang, Banten dan sudah ditempatinya sejak tahun 2020.
"Alasan kenapa mau bangun rumah disana karena murah," ucapnya.
Pria berusia 37 tahun itu menyebut dirinya memilih tinggal di pedesaan di Banten karena mau menghindar dari kebisingan ibu kota.
"Disisi lain gua gak suka sama lingkungan perkotaan, bising, capek. Gua ambil resiko jauh deh. Tapi disana gua punya kebun juga," jelasnya.
"Kalau beli rumah di Jakarta kan mahal ya. Nah kalau kita ada uang mampu beli saru rumah di Jakarta, kalau kita bawa ke kampung ya kita jadi juragan. Itu yang gua rasakan," tambahnya.
Meski kejauhan jaraknya ke Jakarta, pelantun Doremo tersebut tidak masalah. Karena ia memikirkan waktu tempuh bukan jarak tempuh.
"Tapi worth it. Gua pernah tinggal di Bintaro, keluar rumah aja buat muter udah dua jam karena macet," ungkapnya.
Budi Doremi merasa kehidupannya lebih efektif selama tinggal di pedesaan ketimbang tinggal di Jakarta namun resah akan kemacetan.
"Gua sekarang waktunya lebih efektif, kalau keluar ya keluar. Bahkan ketika gua ke Jakarta gua jadi menikmati macet, tidak mengeluh seperti dulu," ujar Budi Doremi.