Futri Zulya dan Zita Anjani Luncurkan Novel 'Rantau', Berkisah Tentang Sosok Zulkifli Hasan
Kisah perjalanan hidup Zulkifli Hasan semasa kecil hingga sukses akan dirangkum dalam sebuah novel berjudul 'Rantau'.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah perjalanan hidup Zulkifli Hasan semasa kecil hingga sukses akan dirangkum dalam sebuah novel berjudul 'Rantau'.
Novel 'Rantau' dibuat oleh kedua putrinya, Futri Zulya dan Zita Anjani dan dirilis bertepatan dengan Hari Kartini.
Seluruh cerita yang dituang dalam novel tersebut berdasarkan kisah nyata yang mereka dengar dari sang ayah.
Kolaborasi pertama mereka dalam membuat sebuah novel ini terinspirasi oleh sosok sang ayah, Zulkifli Hasan.
Baca juga: Semarak Ramadan, Fraksi PKB DPR RI Gelar Bedah Buku Khitah NU
Baca juga: Bantu Tingkatkan Literasi Anak Lewat Penulisan Cerpen
Novel ini bercerita tentang sosok pria bernama Zun, yaitu ayah dari Futri Zulya dan Zita Anjani.
“Zun diangkat dari kisah ayah kami sendiri. Beliau selalu mengajarkan tentang kerja keras dan usaha sungguh-sungguh untuk meraih mimpi. Sebagai anak perempuan pertama di keluarga, nilai-nilai itu pula yang menempa saya untuk tumbuh menjadi perempuan mandiri yang tak boleh menyerah pada mimpi-mimpi saya,” Ujar Futri Zulya saat peluncuran novel Rantau di Jakarta, Kamis, (21/4/2022).
Senada dengan Futri, Zita Anjani mengungkapkan sosok sang ayah yang begitu berperan dalam membentuk karakter kepribadian dirinya.
“Ayah kami selalu mengajarkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak-hak yang sama dan harus berjuang mewujudkan dunia yang lebih baik. Saya terjun ke dunia politik, sekarang menjadi pimpinan DPRD DKI, banyak terinspirasi dari sosok ayah.” ujar Zita Anjani.
Lebih daripada itu, keduanya mengaku telah melakukan riset selama 5 tahun lamanya untuk menulis novel berjudul Rantau ini. Selama 5 tahun itu Futri maupun Zita mencari semua narasumber yang pernah berhubungan langsung dengan sang ayah.
"Sulit banget kumpulin narsum dan datang ke Lampung jauh, kumpulin keluarga sana, guru-gurunya, itu sulit," tutur Futri.
Futri dan Zita Anjani merasa cerita masa kecil ayahnya menarik sehingga perlu diangkat ke dalam sebuah novel. Sebab hingga sang ayah di titik seperti ini menurut keduanya tidaklah mudah.
Banyak perjuangan hidup yang bisa diambil dari perjalanan hidup Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang bisa dipetik.
"Beliau selalu mengajarkan tentang kerja keras dan usaha sungguh-sungguh untuk meraih mimpi. Sebagai anak perempuan pertama di keluarga, nilai-nilai itu pula yang menempa saya untuk tumbuh menjadi perempuan mandiri yang tak boleh menyerah pada mimpi-mimpi saya, ujar Futri.
Di sisi lain, menurut Zulkifli Hasan, sebelum novel tersebut dibuat oleh kedua anaknya, ia sempat mendapat tawaran untuk menulis kisah perjalanan hidupnya sendiri. Namun ia menolak, sehingga kedua putrinya lah yang akhirnya menulis novel tersebut.
"Banyak yang mau nulis dari dulu cuma saya enggak mau, Karena saya enggak enak banyak yang lebih suskes. Rupanya anak-anak saat obrol direkam dan ditulis lah sama mereka," ujarnya.
Novel Rantau mengisahkan tentang Zun, yang memiliki kemauan dan tekad besar dalam hidupnya untuk meraih sukses. Zun, yang berasal dari Kalianda, Lampung, ingin membuktikan kepada orang sekitarnya bahwa dia bisa sukses di Jakarta.
Dengan bermodal emas yang diberikan kepada Zun untuk modal merantau di Jakarta, Ibunda Zun mengikhlaskan Zun ke Jakarta agar bisa merantau.
Doa dari seorang Ibu memang tidak pernah meleset. Zun, anak rantau membuktikan dirinya bisa menaklukan Jakarta. Hingga bisa menjadi pengusaha sukses, menteri, ketua MPR RI, dan ketua umum partai politik yang diperhitungkan.