Cerita Lengkap KKN di Desa Penari Versi Thread Twitter SimpleMan, Kisah Nyata yang Terjadi pada 2009
Menyusul film KKN di Desa Penari yang sedang tayang di bioskop, cerita lengkap KKN Desa Penari asli versi thread makin dicari publik.
Penulis: Daryono
Editor: bunga pradipta p
"Awakmu onok sing jogo (kamu ada yang jaga)?" tanya Widya.
"Jarene onok (katanya ada)," ucap Nur, suaranya pelan, sepeti tidak mau menjawab.
"Kok jarene (kok katanya)?"
"Aku ra tau ndelok Wid, aku dikandani kancaku sak durunge metu tekan pondok, jarene, sing jogo aku, wujud'e mbah dok, mbahku biyen. (Aku belum pernah melihatnya langsung, aku dikasih tahu temanku sebelum keluar dari pondok, katanya, wujudnya menyerupai nenekku)."
Setelah mendengar itu, Widya hanya mendengar Nur, bercerita tentang pengalamannya selama mondok, namun, Widya lebih memikirkan hal lain.
23 Hari, sudah dilalui, setiap hari, perasaan Widya semakin tidak enak. Dimulai dari warga yang membantu prokernya mulai tidak datang satu persatu. Kabarnya mereka jatuh sakit, anehnya, itu terjadi di proker kelompok mereka, yang berurusan dengan sinden.
Pernah suatu hari, Widya mendengar secara tidak langsung, kalau ini semua karena sindennya mengandung kutukan, tapi Pak Prabu bersih keras itu mitos, takhayul, sesuatu yang membuat warga desanya ketinggalan jaman.
Namun, satu kali, Widya pernah dikasih tahu warga, bila sinden ini ada yang jaga.
Katanya, sinden ini dulu, sering digunakan untuk mandi oleh dia. Dia yang di bicarakan ini, tidak pernah disebut warga. Namun yang mencurigakan dari kasus ini adalah, nama sinden ini, adalah sinden kembar.
Sinden kembar. Widya selalu mengulangi kalimat itu.
Sinden kembar, membuat Widya semakin penasaran
Alasan kenapa Pak Prabu memasukkan ini menjadi proker adalah, agar air sungai dapat dialirkan ke sinden ini, sehingga warga tidak perlu lagi jauh-jauh mengambil air ke sungai yang tanahnya terjal. Namun, seperti ada yang ganjil.
Malam itu, Ayu mengumpulkan semua anak, perihal masalah yang mereka hadapi, hampir setengah warga yang membantu proker mereka tidak mau melanjutkan pekerjaanya. Alasannya bermacam-macam, sibuk berkebun sampai badannya sakit semua.
Dari semua anak yang punya usul, hanya Bima yang tidak seantusias yang lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.