Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Lengkap KKN di Desa Penari Versi Thread Twitter SimpleMan, Kisah Nyata yang Terjadi pada 2009

Menyusul film KKN di Desa Penari yang sedang tayang di bioskop, cerita lengkap KKN Desa Penari asli versi thread makin dicari publik.

Penulis: Daryono
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Cerita Lengkap KKN di Desa Penari Versi Thread Twitter SimpleMan, Kisah Nyata yang Terjadi pada 2009
Twitter @@SimpleM81378523/MDPictures
Poster film KKN di Desa Penari (kanan). 

"Nur," ucap Widya sembari tidak bisa menahan takutnya lagi, suasana di ruangan itu benar-benar baru kali ini bisa membuat Widya setakut ini.

"Iling Nur, iling (sadar Nur, sadar)!"

Nur tertawa semakin kencang, tertawanya benar-benar menyerupai tertawa yang membuat Widya diam dan takut.

"Awakmu gak ngerti, sopo aku (kamu gak ngerti siapa aku)?"

"Mbok pikir, nek gak onok aku, cah ndablek model koncomu sing gowo bolo alus nang kene isok nyilokoi putu'ku, aku, sing jogo Nur sampe sak iki, ra tak umbar, bolo alus nyedeki putuku, ngerti (kamu pikir, kalau tidak ada aku, anak nakal seperti temanmu yang sudah membawa penunggu di sini bisa mencelakai cucuku, aku yang selama ini sudah menjaganya, tidak akan kubiarkan mereka mendekati cucuku, mengerti)

"Nyilokoi nopo to mbah (mencelakai bagaimana)?"

"Cah ayu, kancamu siji bakal ra isok balik. Nek awakmu rong sadar, opo sing bakal kedaden, tak ilingno, cah ganteng iku, bakal gowo ciloko, nyeret kabeh nang petoko nang deso iki. (anak cantik, satu dari temanmu tidak akan bisa kembali, jika kamu belum sadar, semuanya akan terjadi, ingatkan anak itu, yang sedang membawa petaka jika dibiarkan semuanya akan kena batunya di desa ini)

Berita Rekomendasi

Setelah mengatakan itu, Nur teriak keras sekali, lalu jatuh terjerembap.

Widya menggotong Nur kembali ke kamarnya, menungguinya sampai ia terbangun dari pingsannya, dan benar saja, ia tidak tahu kenapa ia bisa tertidur, mungkin terlalu terbawa ketika sholat.

Nur bercerita saat di pondok, kalau sudah kudu menikmati sholatnya, biasanya sampai ketiduran. Entah apa yang Widya pikirkan, sampai tiba-tiba ia bertanya hal yang Nur paling tidak sukai

"Sejak kapan bisa lihat begituan?"

Awalnya, Nur salah tingkah, tidak mau cerita, sampai ketika Widya menungguinya. Nur mengatakannya, sejak mondok ia bisa melihatnya, karena memang harus.

"Gaib itu ada," kata Nur.

"Sebenarnya, tiap orang ada yang jaga, jenisnya berbeda-beda, ada yang jahat, ada yang baik, ada yang cuma mengikuti, ada yang cuma numpang lewat."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas