Namun selama menjalani penahanan di sel KPK, Angie masih bisa tidur di ranjang dengan kasur yang masih terasa nyaman.

Namun begitu dia dipindah ke Lapas Pondok Bambu, Angie harus tinggal berdesakan dalam satu sel berbagi tempat dengan 36 tahanan lain.

Bau ruang tahanan saat itu juga bikin Angie mau muntah.

“(Dikasih tahu) lapaknya di sebelah sini ya. Senior di atas. Aku dapat di lantai. Tidur pakai apa? Seadanya saja. saya sampai grogi, sakit perut, mau buka celana langsung lari masih antri 3 orang," tuturnya.

"Cuma ada 1 kamar mandi. Sekarang sih di Lapas sudah agak bagus. Dulu, (mau perut sakit mau mencret) kalau nyelak (antrian) ya dihajar,” lanjut Angie.

Tidur di lantai dengan menyewa kasur setebal 5 centimeter udah membuat Angie berasa jadi raja. Angie bisa tidur. Tahun-tahun berlalu tulang punggungnya jadi terbiasa.

Baca juga: KPK Ingin Angelina Sondakh Laporkan Dalang Kasus Korupsi Wisma Atlet

“Akhirnya malah lebih suka tidur di lantai keramik tanpa kasur, bisa agak adem."

"Karena kalau sudah masuk keong (tahanan) itu cuma ada kipas angin, panas sekali, ada 35 orang, bau dan panasnya sudah kayak apa. Belum lagi kalau mati lampu,” tuturnya.

Klub Sapu Jagat

Di Lapas Pondok Bambu, Angelina Sondakh tergabung dalam klub Sapu Jagat.

Ini adalah klub yang fokus kegiatannya bersih-bersih di seluruh ruangan blok lapas. Angie paling suka ngepel lantai sampai saat ini dengkulnya menghitam.

“Mantan Putri Indonesia tapi dengkulnya hitam, hobi ngepel ini. Eh, makasih ya yang sudah ngasih gift. I love Yu Full,” tutur Angie kepada penonton Live Streaming Go Play.

Selama streaming, viewers Go Play memang memungkinkan untuk langsung memberi aneka gift sebagai tanda dukungan pada Angie dan Mak Goblel, yang hari itu menenamani dia selama podcast.

Mak Goblek tak lain adalah adalah sahabat Angie selama di penjara.