20 Tahun Jadi Sutradara, Rako Prijanto Mengaku Cinta Pertamanya Bukan Pada Istri Tapi Film
Rako Prijanto semoat menjadi anak band setelah lulus kuliah, yang kemudian banting stir menjadi fotografer sebelum menjadi sutradara.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rako Prijanto semoat menjadi anak band setelah lulus kuliah, yang kemudian banting stir menjadi fotografer sebelum menjadi sutradara.
Rako Prijanto pun terus mencari jati dirinya, sehingga bertemu dengan sahabat lamanya, Rudi Soedjarwo tahun 1999 yang baru pulang dari San Fransisco, Amerika Serikat habis menyelesaikan sekolah perfilmannya.
"Mas Rudi mengajak saya bikin film. Saya tertarik banget karena saya sejak kecil suka nonton film," kata Rako Prijanto saat berbincang di Podcast Kinari di kantor redaksi Wartakotalive.com, Kamis (26/5/2022).
Baca juga: Rudi Soedjarwo dan Mira Lesmana Membuat Rako Prijanto Jatuh Cinta dengan Film
Berjalannya waktu, Rako pun mempelajari secara otodidak mengenai produksi film yang akan meramaikan industri di Indonesia.
Dalam pembelajarannya, pria berusia 49 tahun itu pun bergabung dalam Miles Films, milik Mira Lesmana dan Riri Riza.
"Disitu kami belajar, diskusi, dan mendalami apa itu sebuah film. Sampai membuat saya yakin bahwa ini dunia gua," ucapnya.
Waktu terus berjalan dan Rako pun semakin serius menjalani kariernya sebagai penulis skenario dan sutradara.
Film baik cerita original sampai adaptasi dari buku, novel, hingga lagu sudah digarap oleh Rako selama 20 tahun berkarier di industri perfilman Indonesia.
"Saya apapun ceritanya, mau original atau adaptasi saya senang mengerjakannya. Karena saya senang bikin film, kalau saya bilang sama istri saya, cinta pertama saya adalah film jadi jangan cemburu," jelasnya.
"Bicara cerita baik remake atau original, ada tekanan dan kepuasan tersendiri sih," sambungnya.
Selama 20 tahun berkarier di industri perfilman Indonesia, sudah lebih dari 30 judul yang disutradarai oleh Rako Prijanto dari yang sukses, mendapat banyak penonton, hingga idealis.
"Jujur jadi sutradara ribet sih, tapi saya suka dan cinta sama dunia ini," ujar Rako Prijanto.