Sutradara Ungkap Alasan Tertarik Garap All of Us Are Dead Season 2
Netflix mengkonfirmasi bahwa drama Korea All of Us Are Dead season 2 akan segera diproduksi.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Netflix mengkonfirmasi bahwa drama Korea All of Us Are Dead season 2 akan segera diproduksi.
Adapun alasan sutradara Lee Jae Kyoo, atau akrab disapa Lee JQ tertarik menggarap drama bergenre thriller zombie ini.
"Sejujurnya, saya tidak menikmati pertunjukan atau film zombie. Tapi, komik (Webtoon) aslinya menarik perhatian saya, karena menggambarkan wabah zombie di sebuah sekolah," kata Lee JQ dikutip Tribunnews dari Yonhap, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Ada di Drakor Chief Kim, Ini Deskripsi Pekerjaan Akuntan dan Jenisnya
"Tidak seperti orang dewasa, siswa remaja membuat keputusan berbeda dalam situasi yang ekstrim ini," lanjutnya.
Kisah All of Us Are Dead yang diangkat dari webtoon menceretikan tentang suatu sekolah menengah yang menghadapi sebuah kekacauan karena virus zombie misterius yang datang secara tiba-tiba.
Karena wabah itu, hampir seluruh orang di sekolah tersebut menjadi zombie.
Dalam upaya melarikan dan melindungkan diri dari serangan tersebut, sekelompok siswa melakukan pertempuran habis-habisan untuk melawan zombie yang sebelumnya adalah teman dan guru mereka.
Mereka terus bertahan hingga berhasil sampai ke balkon sekolah untuk mendapatkan pertolongan dari pihak berwajib.
Akan tetapi, tidak ada petugas atau orang dewasa lainnya yang datang untuk menyelamatkan mereka sehingga mereka harus berjuang sendiri untuk sampai ke tempat pengungsian.
Saat menggambarkan situasi pada serial ini, Lee JQ menjelaskan, dalam menghadapi kematian, remaja bisa menjadi radikal, tidak sabaran atau pemarah.
Di sisi lain, mereka bisa lebih bersemangat daripada orang dewasa.
Menurut Lee JQ, ia ingin menggambarkan sebuah sekolah di serial All of Us Are Dead ini sebagai mikrokosmos.
Dengan berbagai ragam manusia di sekolah seperti seperti pengganggu dan korban, anak kaya dan miskin, kepala sekolah laki-laki dan perempuan jahat.