Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Balik ke Indonesia, Olive Lee Sibuk Jadi Promotor Musik

Prenster kenamaan Olive Lee kembali ke Indonesia setelah lama tinggal di Belanda.

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
zoom-in Balik ke Indonesia, Olive Lee Sibuk Jadi Promotor Musik
Instagram @only_olivelee
Olive Lee, seorang presenter. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prenster kenamaan Olive Lee kembali ke Indonesia setelah lama tinggal di Belanda.

Sepulangnya ke Indonesia, Olive punya kesibukkan baru yang tak jauh dari dunia entertain yakni menjadi promotor musik.

Ia memilih jadi promotor musik karena dirinya ingin mencari tahu pembuat Token Sangkara ($MISA).

Olive Lee pun sangat penasaran karena ternyata Token Sangkara ($MISA) itu dimuat dalam salah satu artikel ekonomi dalam bahasa Belanda dan banyak dibahas investor di Eropa. 

"Ini memang belum dipasarkan di Indonesia dan saat ini Token Sangkara ($MISA) hanya dipasarkan ke market dunia melalui 7 Centralized Exchanger," ujar Olive Lee.

Baca juga: Jelang Konser, Riders Isyana Sarasvati Diungkap Promotor: Cuma Air Putih dan Kursi

"Token ini dibangun dengan memiliki fundamental dalam bisnis tradisional, yaitu pertanian, serta bisnis digital yaitu metaverse, NFT marketplace, musik, dan juga film," lanjut Olive.

Berita Rekomendasi

Setelah berhasil bertemu pendiri token tersebut, Olive Lee terkesan dengan visi dan misi PT Mitra Sangkara Abadi. 

Rupanya selain sebagai promotor musik, ia juga memperhatikan perkembangan dunia token dan kripto di dunia, khususnya eropa.

"Karena menurut aku, ini bagus. Hanya tentu setiap orang harus melakukan analisa risikonya masing-masing. Aku membeli karena ini sangat heboh di Eropa, khususnya di kalangan investor kripto Eropa," terang Olive.

Olive Lee juga berkomentar soal masalah trading yang marak di Indonesia, ia pun memberi pesan bagi masyarakat yang mau terjun ke dunia tersebut.

"Maraknya dunia trading atau dunia Crypto di Indonesia bikin banyak orang ikutan trading atau ikutan beli koin tapi nggak ngerti. Karena tahunya lagi ngetren," ucapnya.

"Mereka juga kerap mendapatkan informasi yang salah dari orang yang mengajak mereka. Karena sekarang lagi ramai di dunia trading kalau orang mengajak yang lain maka dia bisa dapat komisi. Jadi target komisi inilah, orang cuma ngajak, tanpa edukasi apa yang sebenarnya dilakukan," terang Olive.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas