19 Tahun Berlalu, Kenapa Tamara Blezynski Baru Sekarang Laporkan Pengurus Hotel Warisan Orangtuanya?
Tamara Bleszysnki belum lama ini melaporkan pengurus hotel yang merupakan warisan orangtuanya itu ke Polda Jabar dengan tuduhan penggelapan aset.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tamara Bleszynski ungkap alasannya baru melaporkan pengurus hotel di Puncak, Bogor, yang merupakan warisan dari orangtuanya.
Selama 19 tahun Tamara merasa tak dilibatkan dalam urusan kepemilikan hotel. Padahal ia menjadi bagian dari ahli waris hotel tersebut.
Tak sampai situ, setelah bersabar karena tak pernah dilibatkan dalam urusan kepemilikan hotel, Tamara kembali dibuat kecewa karena hotelnya jadi jaminan peminjaman.
Baca juga: 16 Orang Diperiksa Terkait Laporan Tamara Bleszynski di Polda Jabar, Polisi: Ini Masalah Keluarga
"Kenapa selama 19 tahun diam saja karena, saya berpegangan pada cinta kasih saya merasa orang pasti akan berubah jadi baik, atau ada itikad baik, saya sudah cukup sekali bersabar selama 19 tahun," tutur Tamara Bleszynski di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
"Tapi ketika tahun 2020 ada pengurus perusahan yang datang ke Bali, mengatakan bahwa harus menandatangani surat hutang dengan jaminan hotel dan itu menurut saya sudah sangat keterlaluan sangat tidak manusiawi," terangnya.
Tamara mengaku bahwa dirinya sudah berusaha menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, akan tetapi tak diindahkan oleh para pengurus hotel tersebut.
Baca juga: Punya Hotel Warisan Orangtua, Ini Alasan Tamara Bleszynski Polisikan Pengelolanya
"Untuk itu saya sebenernya ingin menyelesaikan masalah ini baik-baik tapi saya sudah tidak ada apa-apa lagi, saya berusaha yang terbaik malah diginiin terus," beber Tamara.
Tamara hanya ingin masalah tersebut selesai dan ia tak perlu meninggalkan hutang ke anak-anaknya.
"Untuk itu saya memohon kepada bang Djohan sebagai pengacara saya tolongin dong saya mesti gimana, saya udah gak ngerti lagi, saya ingin tenang hidup di Bali, ngurus anak," tutur Tamara.
"Saya nggak ngerti lagi apa yang harus saya lakukan, bagaimana saya bisa dapat keadilan agar masalah ini mudah-mudahan saya diberi umur panjang, tidak sampai ke anak saya nanti terus terus," jelasnya.
Sekadar informasi, Tamara dan kuasa hukumnya baru saja membuat laporan ke Polda Jawa Barat atas dugaan penggelapan aset.
Tamara dan timnya melaporkan tiga orang yang diduga adalah salah satu pemilik saham dan pengurus hotel tersebut.