Angel Lelga Ngaku Ditipu Habis Gegara Ikut Trend Kripto, Tergiur Keuntungan Besar dari Angel Token
Blak-blakan Angel Lelga kena tipu dengan jadi brand ambassador salah satu perusahaan aset kripto, ia rugi besar karena uang kontrak tidak turun.
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artis Angel Lelga kaget bukan kepalang kena tipu gegara tergiur ikut kripto currency.
Ia bercerita, ketertarikannya bermula saat tawaran dijadikan brand ambassador oleh salah satu perusahaan aset kripto. Namun, bukannya untung, malah buntung karena bisnis trend milenial ini malah membuatnya rugi besar.
Tak hanya Angel, investor banyak mengeluh karena merasa dirugikan atas pembelian token kripto bernama Angel Token.
Baca juga: Imbas Kasus Angel Token, Angel Lelga Mengaku Kehilangan Kontrak Brand Besar
Dalam diskusi bersama asK media bertajuk 'Aspek Hukum Perdagangan Crypto, Berkaca Dari Kasus yang Dialami Artis Angel Lelga yang diselenggarkan oleh Forum Wartawan Polri, ia membagikan cerita ia merugi gegara main ktipto.
"Saya dihubungi manajer kata ada beberapa orang yang ingin mengajak kerja sama. Saya diminta jadi brand ambassador. Jadi nanti token memakai nama saya," kata Angel, Kamis (23/6/2022).
Tergiur mendapat tawaran ini, Angel sebenarnya sempat ragu saat pertama kali mendapat tawaran kerja sama di bidang aset kripto.
Kebingungannya beralasan, sebab selama kariernya ia hanya menerina brand ambassador berupa produk pakaian atau kecantikan.
"Saya sempat tanya apa si ini, apa itu Kripto? Tapi karena dijanjikan keuntungan yang wah saya terima," tutur Angel.
Namun, keraguan sirna setelah perwakilan dari perusahaan aset kripto menguraikan gambaran jenis usaha secara mendetail. Apalagi salah salah orang yang menawarkan kerjasama diketahui istri dari seorang perwira aparat penegak hukum.
Baca juga: Bisnis Token Kripto, Angel Lelga Ditipu, Pengacara Sebut Sang Artis Buta Hukum
"Jadi di situ juga saya pikir ah oke aman," ujar dia.
Angel akhirnya menerima tawaran itu. Ia menjalankan kewajiban layaknya seorang brand ambassador pada umumnya seperti pemotretan, membuat konten video dan lain-lain.
Namun, seiring berjalan waktu, mulai timbul pemikiran negatif karena bisnis model baru ini mulai menemui kejanggalan.
"Kalau kerja sama untung-rugi ada laporan. Ini sudah sebulan saya minta tidak pernah mereka membuat laporan pertanggungjawaban," ujar dia.