Prinsip Penanganan Nyeri pada Pasien Kanker yang Perlu Diketahui
Sekira 30-50 persen pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker akan mengalami nyeri.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) Prof Zubairi Djoerban mengatakan, sekira 30-50 persen pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker akan mengalami nyeri.
Nyeri juga dialami sebagian besar pasien kanker tahap lanjut, atau pada kanker yang kambuh, yaitu sekitar 70-90 persen.
Ia mengatakan, 90 persen atau mayoritas nyeri bisa diatasi dengan efektif memakai cara yang relatif sederhana.
"Namun sayangnya pasien dengan keluhan nyeri tidak diobati dengan benar. Padahal pengelolaan nyeri yang tepat terbukti meningkatkan kualitas hidup pasien," kata dia dikutip dari akun twitter milikinya, Selasa (5/7/2022).
Ia menuturkan, keluhan nyeri adalah poin penting yang harus ditanyakan dokter di tiap rumah sakit.
"Sama pentingnya dengan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan nadi," imbuh dokter yang berpratik di Rumah Sakit Kramat ini.
Baca juga: Kanker Payudara Bisa Kambuh Usai Jalani Pengobatan, Apakah Dapat Dicegah?
Ada beberapa prinsip penanggulangan nyeri kanker yang perlu dipahami.
Pertama, adalah prinsip pendekatan tim. Artinya diperlukan kerja sama yang erat antara pasien, keluarga, dan petugas kesehatan.
Kedua, perlu sekali didalam tim tersebut membahas secara terbuka tentang nyeri dan penanggulangannya.
Ketiga, pasien perlu diberi semangat agar tetap aktif, yang amat perlu mendapat dukungan dari tim dokter dan perawat.
"Yang jelas, nyeri pada pasien kanker dapat disebabkan langsung oleh kankernya sendiri atau sebagai akibat tidak langsung," jelas dokter Zubairi.
Nyeri kanker juga ditimbulkan oleh penyakit lain, yang bersamaan atau berkaitan dengan pengobatan.