Ardhito Pramono Rangkum Keresahan dan Penyesalannya di Album Wijayakusuma
Penyanyi Ardhito Pramono menunjukkan eksistensinya di industri musik Indonesia dengan merilis album baru bertajuk Wijayakusuma.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Ardhito Pramono menunjukkan eksistensinya di industri musik Indonesia dengan merilis album baru bertajuk Wijayakusuma.
Album barunya itu dirilis di bawah naungan label rekaman Aksara Records.
Bagi Ardhito Pramono, album itu merupakan sebuah pernyataannya secara pribadi setelah melewati momen berat terjerat kasus narkoba, yang membuatnya harus menepi dari ingar bingar dunia entertainment yang membesarkan namanya.
Baca juga: Kelar Rehab, Ardhito Pramono Siap Berkreativitas di Dunia Hiburan, Rekan Artis Menyambut Gembira
"Wijayakusuma statemen banget buat gua, ya gua habis diterpa banyak kejadian, jadi kayaknya statemen banget si Wijayakusuma ini," kata Ardhito Pramono saat konferensi pers di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
“Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan,” sambungnya.
Pelantun lagu Bitterlove ini berharap lewat album Wijayakusuma menjadi pelampiasannya untuk merangkai kejadian kelam yang pernah ia alami sebelumnya.
“Lewat album ini, sekiranya gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi," ujar Ardhito Pramono.
Wijayakusuma menjadi kumpulan karya keenam darinya setelah lima album pendek beruntun Ardhito Pramono (2017), Playlist, Vol. 2 (2017), a letter to my 17 year old (2019), Craziest thing happened in my backyard (2020), dan Semar & Pasukan Monyet (2021).
Lebih lanjut, dalam album Wijayakusuma Ardhito menulis lirik-liriknya dengan padanan aksara Indonesia yang beragam.
Wijayakusuma adalah cerminan eksperimen Keenan Nasution, Margie Segers, Chrisye, Rafika Duri, Dian Pramana Poetra, Rien Djamain, Utha Likumahuwa, hingga Candra Darusman.
Total dalam album Wijayakusuma terdapat 8 lagu yang ia ciptakan bareng bersama produser Gusti Irwan Wibowo, Erikson Jayanto, dan Hezky Y.H. Naingg dan Narpati ‘Oomleo’ Awangga yang juga menulis beberapa lirik di Wijayakusuma.