"Itu aja sih yang aku jagain, makanya aku nggak mau (misalnya ada yang nggak sayang) anaknya dibagi."

"Empat hari di mamanya, tiga hari di papanya, aku tuh nggak mau seperti itu karena kasian mental anak kalau dibolak-balik."

"Jadi biar aja based-nya tetep di aku sebagai mamanya," imbuhnya.

Ia ingin saat Jonathan menjemput anak-anak, mantan suaminya itu juga menemani anak-anak secara penuh.

"Terus kalau misalnya mau pergi, silakan papanya pergi."

"Tapi dengan syarat jiwa dan raga harus nemenin," ucapnya.

"Saya nggak mau anak-anak dibawa, tapi ntar dititipin lagi, harus papanya nemenin."

"Jadi mereka bener-bener memiliki waktu kualitas bersama," sambungnya.

Perceraiannya dengan Jonathan membuat Dhena harus bisa untuk tetap kuat, meskipun sempat ragu untuk membesarkan ketiga anaknya.

"Aku mau nggak mau harus bisa, jadi selalu itu hal yang aku kuatkan di dalam diri aku."

"Aku harus kuat, aku harus bisa karena awal-awal aku merasa nggak yakin kan, gimana nih ngegedein anak tiga?" paparnya.

Kendati demikian, Dhena mendapat banyak dukungan dari orang sekitarnya yang membuatnya semakin bangkit.

"Tapi makin ke sini aku dapet support system yang luar biasa dari keluarga, dari mama, dari sahabat-sahabat."

"Jadi itu yang buat aku semakin 'Oke, lu bisa lah'," tuturnya.

Di sisi lain, Dhena yakin bahwa anak-anaknya mengetahui pengorbanan yang ia lakukan untuk mereka.

"Karena anak-anak juga pasti kan tau pengorbanan ibunya seperti apa."

"Tau betapa tulusnya kasih sayang dan cintaku sama mereka," tutup Dhena Devanka.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Berita lainnya terkait Dhena Devanka