Empat Cara Tasya Kamila Hadapi Buah Hati yang Tengah Tantrum
Tantrum merupakan ledakan emosi pada anak yang ditandai dengan anak menangis, menjerit, berteriak, marah atau memberontak
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Serupa dengan orangtua kebanyakan, mantan penyanyi cilik sekaligus influencer, Tasya Kamila pun kerap menghadapi anaknya yang tengah tantrum.
Tantrum merupakan ledakan emosi pada anak yang ditandai dengan anak menangis, menjerit, berteriak, marah atau memberontak.
Tasya pun menceritakan tantrum yang terjadi sang buah hati pun bermacam-macam. Setiap pergantian usia, jenis tantrum yang dihadapi berbeda.
Apalagi saat ini anaknya mulai mengenal beragam emosi. Hal ini tentu menjadi tantangan. Nyatanya, Tasya pun selalu punya cara efektif menghadapi buah hati yang tengah tantrum.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menenangkan diri sendiri terlebih dahulu. Dirinya berusaha untuk tidak langsung marah dan mencoba mengatur nafas.
"Pertama, kita harus tarik nafas dan tenang. Tenangin diri kita dulu," ungkapnya pada konferensi pers virtual Nutrilon Royal Optimalkan Periode Winning Window sebagai bekal menang bagi si kecil, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Umumkan Hamil Anak Kedua, Tasya Kamila Akui Mual dan Muntah Parah di Trimester 1
Kedua, saat anaknya tantrum, Tasya selalu menemani dan tidak meninggalkannya sendiri. Ketiga, anak awalnya tidak mengenal apa yang dia rasakan.
Oleh karenanya, tantrum, marah atau sedih Tasya selalu membantu memvalidasi perasaan anaknya.
"Oke Arrasya (nama anak Tasya) marah ya, oh kesal sekali. Mama tahu kesal sekali. Sebelumnya lagi asyik main disuruh mandi. Tapi sekarang harus mandi. Yuk, tarik nafas dulu," kata Tasya mencoba mencontohkan saat menghadapi anaknya yang tengah tantrum.
Memeluk anak atau mengelus kepala bisa menjadi salah satu meredakan tantrum pada anak. Atau, apa pun tindakan yang paling disukai anak bisa dilakukan.
Keempat, Tasya kadang menyediakan waktu pada anak untuk memenangkan pikiran. Ia juga menyediakan sarana agar anak bisa mengeluarkan kekesalannya.
Selagi tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain. Namun yang paling ditekankan oleh Tasya adalah belajar mengelola emosi diri sendiri.
"Namanya sebagai mama, selalu belajar banyak mengelola emosi kita juga," tutup Tasya.