10 FAKTA Perseteruan Pesulap Merah dengan Gus Samsudin, Saling Sindir hingga Tuntutan Rp 100 Miliar
Simak fakta tentang perseteruan Pesulap Merah dengan Gus Samsudin, mulai dengan saling sindir hingga tuntutan Rp 100 miliar.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Salma Fenty
Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto membeberkan alasan warga ingin padepokan tutup.
"Jadi kenapa warga sampai menghendaki penutupan padepokan Gus Samsudin karena kegaduhan ini ternyata telah menyeret nama desa kami."
"Desa Rejowinangun di-bully warganet di media sosial karena padepokan itu berada di desa kami," jelas Bhagas, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, warga menganggap praktik perdukunan beragama yang dijalankan gus Samsudin telah merugikan banyak orang.
Mereka sependapat dengan tudingan Pesulap Merah terkait Gus Samsudin yang tak benar-benar mampu mengobati secara spiritual.
"Kata warga, beberapa pasien mengeluhkan masalah praktik yang dijalankan Gus Udin (Samsudin)," ucap Bhagas.
4. Gus Samsudin tak bersedia padepokannya ditutup permanen
Warga dan Gus Samsudin kemudian mengikuti mediasi di Kantor Polsek Kademangan (Lodaya Barat).
Bhagas mengatakan bahwa padepokan Gus Samsudin itu sepakat ditutup sementara.
"Gus Samsudin tidak bersedia jika penutupan padepokan permanen," jelasnya.
5. Aplikasi layanan publik desa diretas
Tak hanya itu, imbas perseteruan itu membuat aplikasi layanan publik berbasis internet milik Pemerintah desa Rejowinangun juga diretas.
Hal ini juga menjadi pemicu warga ingin padepokan ditutup.
"Kami ini kan sudah desa digital."