Indra Jegel Mengaku Tak Begitu Dekat dengan Ayahnya, Ungkap Kerinduan Ingin Bicara dari Hati ke Hati
Indra ingin banyak bicara dengan ayahnya karena ingin berdamai dengan masa lalunya yang dididik sangat keras oleh sang ayah.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indra Jegel mengungkapkan keinginannya untuk bisa punya waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan ayahnya.
Sebab sebagai anak laki-laki, Indra merasa tak begitu dekat dengan ayahnya selama ini.
Banyak hal yang ingin Indra sampaikan termasuk tentang kurangnya komunikasi antara keduanya yang membuat terkadang timbul masalah.
"Jadi aku dari kecil sama bapak bukan yang dekat banget, tipikal orang Sumatera Utara yang deket sama ibu, kalau ke bapak lebih kayak minta duit, disuruh atau apa," ucap Indra Jegel di kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Kim Min Ki Punya Keresahan yang Sama dengan Hanung Bramantyo Saat Garap Film Miracle In Cell No. 7
"Setelah nonton film Miracle In Cell no 7 asli ini dan mainin versi Indonesia nya aku ngerasa juga punya orangtua yang sudah renta, pengen ngobrol hati ke hati, mau deeptalk dan ngasih tahu kalau dulu tuh banyak masalah komunikasi," ungkapnya.
Indra ingin banyak bicara dengan ayahandanya karena ingin berdamai dengan masa lalunya yang dididik sangat keras oleh sang ayah.
Ia juga ingin memberitahu bahwa meskipun didikannya keras, ayahnya berhasil membuat Indra Jegel berada di posisi sekarang ini.
"Aku mau melakukan itu karena aku ga mau itu terjadi ke anak aku, ya pengen berdamai sama hal itu. Kadang kan didikan orangtua itu yang kita bawa ke anak kita, ya aku pikir itu bener atau tidak ga tau yaa, aku mikir ga mau seperti itu (keras ke anak) karena nggak enak kan," tutur Indra Jegel.
"Jadi mau ngomong dari hati ke hati, mau kasih tahu juga kalau ini loh berkat didikanmu aku ada disini. Karena aku ngobrol sama bapak untuk curhat tuh nggak pernah," jelasnya.
Sekadar informasi, Indra Jegel sempat menangis ketika menceritakan momen bersama ayahnya dan kerinduan yang ia rasakan saat ini.
Ia ingin terus berada di dekat sang ayah yang berada di Medan, namun dirinya tak bisa meninggalkan pekerjaannya di Jakarta.