Pakai Lie Detector, Polisi Cecar Putri Candrawathi Soal Ucapannya yang Buat Ferdy Sambo Kalap
Uji kebohongan menggunakan lie detector dinilai berguna untuk mengetahui kebenaran soal pelecehan yang diterima Putri Candrawathi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi (tengah) menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Rekonstruksi ini menghadirkan lima tersangka yang telah ditetapkan yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf. Rekonstruksi tersebut memeragakan 78 adegan dengan rincian 16 adegan adalah peristiwa yang terjadi di Magelang pada tanggal 4,7, dan 8 Juli 2022, 35 adegan di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, dan 27 adegan di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri. Tribunnews/Jeprima
Sejauh mana keakuratan lie detector
Merujuk Psychology Today, American Polygraph Association memperkirakan keakuratan poligraf sebesar 87 persen.
Artinya, dalam 87 dari 100 kasus, poligraf secara akurat menentukan seseorang berbohong atau jujur.
Pada 2003, National Academy of Sciences menyimpulkan poligraf tidak akurat daripada yang diklaim pemeriksa poligraf.
Hal ini menjadi alasan poligraf tidak lagi digunakan sebagai alat bukti dalam persidangan pidana di Amerika, karena hasilnya tidak bisa dipercaya sepenuhnya.(Kompas.TV/Wartakotalive.com)
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.