Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kerusuhan Pasca Laga Arema vs Persebaya, Kemal Pahlevi: Indonesia Tak Bisa Jadi Negara Sepakbola

Kemal Pahlevi tak bisa mempercayai ratusan orang meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut. Indonesia

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kerusuhan Pasca Laga Arema vs Persebaya, Kemal Pahlevi: Indonesia Tak Bisa Jadi Negara Sepakbola
kompas images/ Roderick Adrian Mozez
Komika Ahmad Kemal Pahlevi ikut berkomentar soal kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema vs Persebaya pada sabtu (1/10/2022) malam. Dengan kejadian ini, menurut Kemal Indonesia tak bisa menjadi negara sepakbola. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komika Ahmad Kemal Pahlevi ikut berkomentar soal kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema vs Persebaya pada sabtu (1/10/2022) malam.

Kerusuhan tersebut terjadi antara Aremania dan polisi pasca laga Arema FC vs Persebaya.

Baca juga: Komnas HAM Beri Atensi terkait Insiden Kerusuhan Usai Laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan

Sama seperti masyarakat Indonesia lainnya, Kemal tak bisa mempercayai ratusan orang meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut.

Dalam cuitannya di Twitter, Kemal mengatakan bahwa kejadian itu ada tragedi besar untuk sepakbola Indonesia.

"126 orang meninggal di pertandingan Arema vs Persebaya?? Ini tragedi besar teman-teman," ujar Kemal Pahlevi dikutip Tribunnews.com, Minggu (2/10/2022).

"Gila ini. Ratusan nyawa melayang. Gas air mata ditembakan, padahal melanggar kode keamanan FIFA," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Kemal juga mengeluhkan pelaksanaan pertandingan yang terbilang terlalu malam untuk sebuah laga derbi.

"Jam pertandingan minta diubah ke sore, tapi tetep jam 8 malam," ucap Kemal.

Baca juga: Sorotan Tragedi di Kanjuruhan: Kurang dari 4 Bulan, Sepak Bola Indonesia Berduka 2 Kali

Terakhir Kemal merasa bahwa Indonesia tak bisa menjadi negara sepak bola setelah jatuhnya ratusan korban dalam sebuah pertandingan.

"Negara ini emang gak bisa jadi negara sepakbola," tutur Kemal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas