Kesaksian Aremania yang Selamat, Ungkap Kekecewaan hingga Merasa Tak Berdaya
Ratusan orang meninggal saat kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Editor: Willem Jonata
![Kesaksian Aremania yang Selamat, Ungkap Kekecewaan hingga Merasa Tak Berdaya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ricuh-arema-fc.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Riyan Dwi Cahyono (22) selamat dari kerusuhan yang menewaskan 129 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Aremania asal Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, saat ini menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan. Ia mengalami patah tulang.
Setelah mengetahui Arema FC, tim kesayangannya, kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya dalam lanjutan laga Liga 1, ia tak bisa menutupi kekecewaannya.
Bersama sekelompok superter Arema lainnya, ia spontan turun ke lapangan usai laga berakhir. Suasana sontak memanas dan berubah jadi petaka.
"Kami turun tujuannya memang untuk protes kepada pemain dan manajemen Arema FC," ungkapnya seperti diberitakan Kompas.com.
Menurut dia, Arema FC tak pernah kalah dalam 23 tahun terakhir di kandang sendiri setiap kali menghadapi Persebaya.
Baca juga: Sebab Kematian Korban Kerusuhan Kanjuruhan, Trauma di Kepala hingga Dada karena Jatuh dan Terinjak
"Jadi tujuannya hanya untuk protes agar Arema FC bisa lebih baik lagi ke depannya," imbuhnya.
Belum sampai melompati pagar, tembakan gas air mata datang ke arahnya di tribun sebelah timur, hingga membuatnya jatuh dan terinjak supporter lain yang berebut turun dari tribun.
"Saat itu saya tidak berdaya. Bahkan, teman perempuan saya yang bareng bersama saya dari Blitar hilang dan belum tahu bagaimana kondisinya saat ini," jelasnya.
Akibat gas air mata, Riyan sempat sesak napas. Beruntung nyawanya masih selamat setelah dievakuasi oleh suporter lain.
![Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Berikut fakta-fakta terkait tembakan gas air mata di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/fakta-tembakan-gas-air-mata-di-kerusuhan-stadion-kanjuruhan-alasan-polisi-hingga-larangan-fifa.jpg)
"Kami kecewa dengan perlakuan petugas keamanan. Kami juga dipukul, ditendang oleh petugas, hingga teman kami sampai kehilangan nyawa," katanya.
Gafandra Zulkarnain (20), warga asal Kota Malang, juga jadi korban selamat.
Namun, ia bersama teman perempuannya, Aldita Putri, terjatuh ketika huru-hara terjadi setelah aparat melepas tembakan gas air mata.
Terinjak-injak
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.