Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kapolsek Kebayoran Lama Singgung Terkait Ancaman Pidana Baim Wong dan Paula Verhoeven Prank KDRT

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Febriman Sarlase memberikan penjelasan soal kasus prank KDRT hingga ancaman pidana untuk Baim Wong dan Paula Verhoeven

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kapolsek Kebayoran Lama Singgung Terkait Ancaman Pidana Baim Wong dan Paula Verhoeven Prank KDRT
Kolase Tribunnews / Tangkapan layar YouTube KH Infotainment dan Tangkapan layar Instagram @baimwong
Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Febriman Sarlase (kiri), Baim Wong dan Paula Verhoeven (kanan) - Kapolsek Kebayoran Lama buka suara terkait ancaman pidana yang diberikan kepada Baim Wong dan Paula Verhoeven soal prank KDRT. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven kembali menjadi sorotan publik karena aksi prank KDRT hingga libatkan pihak kepolisian.

Di tengah pemberitaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami Lesti Kejora, Baim Wong kembali berulah.

Baim Wong dan Paula Verhoeven justru membuat konten prank KDRT hingga mendatangi Polsek Kebayoran Lama.

Aksi prank KDRT Baim Wong dan Paula Verhoeven itu juga sempat diunggah ke kanal YouTube milik mereka.

Dikutip dari YouTube KH Infotainment Senin (3/10/2022), Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Febriman Sarlase membenarkan aksi prank tersebut.

Baca juga: Mengaku Salah, Baim Wong Minta Maaf Bikin Video Prank KDRT: Ternyata Banyak Pihak yang Dirugikan

"Bahwa kasus prank yang dilakukan oleh saudara Paula dan saudara Baim memang benar adanya terjadi di Polsek Kebayoran Lama."

"Pada tanggal 1 (Oktober) kurang lebih pukul 16.00 di ruang SPK, anggota sudah SOP."

Berita Rekomendasi

"Setiap laporan yang diterima oleh masyarakat, akan ditindaklanjuti dengan begitu dibuatkan laporan," terang Febriman.

Saat itu, tak lama Baim Wong masuk menyusul Paula Verhoeven yang tengah menceritakan kronologi KDRT yang dialaminya.

Baim Wong pun secara terang-terangan mengaku bahwa pihak polisi kena aksi prank mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa kronologi KDRT Paula tak benar-benar terjadi.

"Sebelum dibuatkan laporan, baru menceritakan kronologis, tidak begitu lama saudara Baim masuk ke dalam."

"Menyatakan bahwa kena prank, itu sangat disayangkan secara pribadi maupun diskusi, mengingat itu untuk kepentingan konten pribadi di mana dilakukan di institusi kepolisian," imbuh Febriman.

Terkait perkembangan lebih lanjut, Febriman mengatakan bahwa kasus ini akan dilimpahkan kepada pihak Polres.

"Saya sudah korelasi dengan pimpinan tingkat polres."

"Nanti akan ditindaklanjuti, mengingat saudara Baim dan saudari Paula publik figur. Nanti akan diambil alih oleh Polres," tuturnya.

Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Febriman Sarlase, Baim Wong dan Paula Verhouven. Meskipun sudah meminta maaf di Polsek Kebayoran Lama, rupanya aksi prank KDRT oleh Baim dan Paula ini akan tetap ditindaklanjuti oleh kepolisian.
Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Febriman Sarlase (kiri), Baim Wong dan Paula Verhouven (kanan) - Meskipun sudah meminta maaf di Polsek Kebayoran Lama, rupanya aksi prank KDRT oleh Baim dan Paula ini akan tetap ditindaklanjuti oleh kepolisian. (Tangkapan Layar KH INFOTAINMENT)

Untuk kasus prank ini, Febriman mengatakan bahwa pihak Paula dan Baim tidak termasuk dalam laporan palsu.

Hal ini lantaran mereka belum sampai tahap pembuatan laporan.

"Untuk laporan palsu tidak ada, kan dia belum bikin laporan."

"Belum bikin laporan, ternyata Baim sudah masuk untuk prank," jelasnya.

Terkait ancaman pidana yang dijatuhkan, Febriman menegaskan bahwa kasus ini akan ditindaklanjuti oleh pihak polres.

"Sementara hasil gelar nanti akan disampaikan oleh polres, sore nanti akan ada perkembangan dari polres," tegasnya.

Febriman menilai bahwa Paula dan Baim melakukan hal ini untuk mengikuti isu terkait KDRT yang dialami oleh Lesti.

"Sementara saya belum tau motifnya apa karena mungkin ini lagi nge-trend ya masalah KDRT, terutama dari kasus Rizky Billar."

"Mungkin dia ikut-ikutan atau apa, saya tidak berani komen lebih dari itu."

"Nanti mungkin motifnya sudah dipanggil atau diambil keterangan oleh pihak polres," ucapnya.

Febriman pun berharap kasus ini menjadi efek jera bagi masyarakat agar tak ikut membuat konten semacam ini.

"Mohon dukungannya supaya ini membuat efek jera kepada masyarakat agar tidak bermain-main untuk membuat konten untuk kepentingan pribadi di kantor polisi," tutup Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Febriman Sarlase.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Berita lainnya terkait Baim Wong dan Paula Verhoeven

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas