Dewi Rezer Ungkap Kriteria Pria yang Cocok Jadi Pasangan: Harus Satu Frekuensi
Disinggung sosok pria yang cocok menjadi pasangan, Dewi Rezer mengaku harus satu frekuensi.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: bunga pradipta p
Mengingat masa sulit perceraian, Dewi mengaku tetap berusaha untuk kuat dan percaya dengan sang pencipta.
"Pertama, gua ada Tuhan, gua percaya janji Tuhan, itu iman lo emang harus kuat."
"Karena iman lo kuat, lo percaya janji Tuhan dan you have to know that you are enough, you are more than enough," ucapnya.
"Kalau lo selalu bilang 'Aduh stres, gini gini gini jadinya nggak pede'."
"Itu kan berarti you know that you're not got enough, semuanya itu akan berubah," sambungnya.
"Jadi pegangan fondasi yang kuat itu penting ya, terutama di musim-musim yang berat," tanggap Melaney.
Di sisi lain, Dewi mengaku bahwa saat sedih, dirinya maupun orang lain biasanya tak bisa menceritakannya kepada orang lain dan lebih memilih berdoa kepada sang pencipta.
"Oke mungkin depan orang, lo bisa happy-happy, bisa curhat."
"Tapi di kamar lo sendiri, lo nangis sendiri."
"Nggak bisa juga cerita sama anak lo, sama siapa, ya lo ceritanya sama Tuhan," jelasnya.
Dewi mengaku bahwa dirinya harus kuat pada saat itu, meski merasa sangat hancur.
"Jadi emang fondasi diri lo tuh emang harus kuat untuk percaya."
"Nggak papa kita kalau mau merasakan 'Okay, this is the end of the world'."
"Sementara hancur, namanya perpisahan pasti hancur, gua juga gitu," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.