Profil Emvrio Production, EO Konser Berdendang Bergoyang yang Dibubarkan karena Over-Kapasitas
Profil Emvrio Production, event organizer (EO) Berdendang Bergoyang Festival yang dibubarkan polisi karena overkapasitas.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Profil Event Organizer (EO) Berdendang Bergoyang yang gelar konser di Istora Senayan tapi berakhir dibubarkan polisi.
Konser Berdendang Bergoyang atau Berdendang Bergoyang Festival diprakarsai oleh Emvrio Production.
Emvrio Production adalah event organizer yang telah dibentuk sejak 2013.
Baca juga: Polisi Sebut Ada Unsur Kesengajaan Panitia Berdendang Bergoyang, Jual Tiket Hingga 27 Ribu
Dikutip Tribunnews dari laman Linkedin-nya, Emvrio Production menamai diri mereka sebagai jasa penyelenggara acara.
Sementara itu, tercantum nama Wahyu Setiadi selaku Asisten Manajer Production Emvrio.
Ada pula nama Humam Arif selaku penanggung jawab event.
Melalui laman resminya, Emvrio Production juga mempromosikan Berdendang Bergoyang Festival yang diadakan sejak tanggal 28-30 Oktober 2022.
"Kami telah memiliki banyak acara dan membuat 2 acara yang menggetarkan bumi kami sendiri; Press The Button Jakarta pada tahun 2021, acara offline pertama kami setelah 2 tahun pandemi Covid-19 dan baru-baru ini diadakan pada bulan Maret 2022," tulis Emvrio di laman serupa.
"Festival Berdendang Bergoyang merupakan festival musik pesta dansa terbaik yang diadakan setiap tahun sejak 2018," tambah Emvrio.
Sementara itu, Emvrio Production telah meminta maaf melalui Instagramnya atas pembubaran konser Berdendang Bergoyang karena melebihi kapasitas.
“Dengan berat hati menginformasikan bahwa event festival di hari ketiga tanggal 30 Oktober 2022 yang diselenggarakan di Istora Senayan & Parkir Selatan GBK, harus dibatalkan atas dasar alasan keselamatan dan keamanan,” jelas EO di akun Instagram @berdendangbergoyang.
Adapun Emvrio Production mengarahkan penonton yang ingin merefund tiket hari ketiga untuk mengunjungi LINK ini.
Polisi Temukan Unsur Kesengajaan
Dikutip dari Tribunnews, Polres Metro Jakarta Pusat menduga adanya unsur kesengajaan dari pihak panitia konser Berdendang Bergoyang yang tidak menjalan prosedur sesuai dengan perizinan yang diberikan pihak kepolisian.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menerangkan, dugaan itu muncul ketika pihaknya menemukan perbedaan signifikan antara surat permohonan dan fakta yang ada di lapangan.
"Kami temukan data-data terbaru memang ada kelalaian termasuk juga ada kesengajaan karena sangat berbeda jauh dengan fakta surat pemohonan yang diajukan," ucap Komarudin ketika dikonfirmasi, Kamis (3/11/2022).
Selain itu, polisi kata Komarudin juga menemukan fakta bahwa penjualan tiket sangat berbeda jauh dengan yang diusulkan kepada pihak kepolisian.
"Iya (tiket) terjual dari hasil onlinenya pun sangat berbeda jauh dengan yang diusulkan ke kita," imbuhnya.
Terkait penjualan tiket, fakta terbaru pun menguak ketika pihaknya melakukan pendalaman mengenai hal tersebut.
Baca juga: Kasus Kericuhan Konser Berdendang Bergoyang Masuk Tahap Penyidikan, Sore Ini Polisi Gelar Perkara
Kapolres menuturkan, yang awalnya ia menduga jumlah orang yang datang berjumlah 21 ribu, namun justru tiket yang terjual melalui online jumlahnya melebihi perkiraannya itu.
"Kalau kita lihat di data online itu sampai 27 ribu untuk keseluruhannya. Itu fakta-fakta baru yang kita temukan," pungkasnya. (Tribunnews.com/ Salma/ Fahmi Ramadhan)