Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Sosok Humam Arief, PJ Berdendang Bergoyang, Sebut Konser Digelar Sesuai Aturan

PJ Berdendang Bergoyang, Humam Arief, mengaku acara sudah digelar sesuai aturan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Salma Fenty
zoom-in Sosok Humam Arief, PJ Berdendang Bergoyang, Sebut Konser Digelar Sesuai Aturan
LinkedIn/TRIBUNNEWS.com Fauzi Nur Alamsyah
PJ Berdendang Bergoyang, Humam Arief (kiri). Humam Arief mengaku pihaknya sudah menggelar acara Berdendang Bergoyang sesuai aturan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus kericuhan konser Berdendang Bergoyang telah naik status, dari tahap penyelidikan ke penyidikan, per Kamis (3/11/2022).

Dengan begitu, polisi akan menggelar gelar perkara pada Kamis sore.

"Per hari ini naik sidik. Siang ini akan kita naikan statusnya ke penyidikan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis.

Sebelumnya, pihak promotor Berdendang Bergoyang, Emvrio Production, meminta maaf atas terhentinya konser sebelum jadwal berakhir.

Diketahui, Berdendang Bergoyang seharusnya digelar selama tiga hari, 28-30 Oktober 2022.

Namun, pada hari kedua, Sabtu (29/10/2022), konser dihentikan karena penonton membludak.

Baca juga: Polisi Sebut Ada Unsur Kesengajaan Panitia Berdendang Bergoyang, Jual Tiket Hingga 27 Ribu

Kendati demikian, Penanggung Jawab Berdendang Bergoyang 2022, Humam Arief, mengaku pihaknya menggelar acara sesuai aturan.

Berita Rekomendasi

Termasuk soal mengatur penonton dan menambah petugas keamanan, serta tim medis.

"Kami tetap berkomitmen dalam memenuhi tanggung-jawab kami ke para penonton, talent, venue, sponsor, media partner, tenant, dan vendor yang telah berpartisipasi dalam membantu terselenggaranya acara," tulis Humam Arief, dikutip dari WartaKota.

Lantas, siapakah sosok Humam Arief?

Menurut akun LinkedIn-nya, ia adalah Event Organizer di Emvrio Production.

Namanya juga tercantum di akun LinkedIn Emvrio Production dengan jabatan serupa.


Ia menuliskan dirinya menempuh studi di Universitas Bina Nusantara (Binus).

Kendati demikian, saat Tribunnews.com menelusuri di situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), tak ditemukan nama Humam Arief di data mahasiswa Binus.

Nama Humam Arief tak ditemukan dalam pencarian data mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus).
Nama Humam Arief tak ditemukan dalam pencarian data mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus). (Tangkap layar web PDDikti)

Karena kasus kericuhan Berdendang Bergoyang, nama Humam Arief disebut warganet di Twitter.

Baca juga: Kasus Kericuhan Konser Berdendang Bergoyang Masuk Tahap Penyidikan, Sore Ini Polisi Gelar Perkara

"Tandain Emvrio dan Humam Arief. Jangan dateng ke acara-acara yang mereka buat," tulis sebuah akun.

Bahkan, ada seorang warganet yang menulis nomor ponsel diduga milik Humam Arief.

Promotor Dinilai Sengaja Jual Tiket Over Capacity

Polres Metro Jakarta Pusat menduga ada unsur kesengajaan dari pihak Berdendang Bergoyang menjual tiket lebih banyak dari kapasitas maksumal.

Pasalnya, ada perbedaan jumlah tiket yang diusulkan pada kepolisian dengan fakta di lapangan.

"Iya (tiket) terjual dari hasil onlinenya pun sangat berbeda jauh dengan yang diusulkan ke kita," ujar Kombes Komarudin, Kamis (3/11/2022), dilansir Tribunnews.com.

Komarudin menambahkan, awalnya ia menduga jumlah orang yang datang ke Berdendang Bergoyang berjumlah 21 ribu.

Namun, tiket yang terjual melalui online jumlahnya melebihi perkiraannya.

"Kalau kita lihat di data online itu sampai 27 ribu untuk keseluruhannya. Itu fakta-fakta baru yang kita temukan," pungkasnya.

Baca juga: Konser Dewa 19 Ditunda, Ahmad Dhani Sebut Beda Persepsi hingga Singgung Insiden Berdendang Bergoyang

Tim Medis Masing-masing Tolong 30 Korban

Suasana malam konser 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat Sabtu (29/10/2022) over kapasitas sehingga hari yang berujung dibubarkan polisi.
Suasana malam konser 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat Sabtu (29/10/2022) over kapasitas sehingga hari yang berujung dibubarkan polisi. (Wartakotalive.com/Istimewa)

Pada Selasa (1/11/2022), Polres Metro Jakarta Pusat memanggil empat orang tim medis untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus Berdendang Bergoyang.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, diperoleh keterangan jumlah korban yang ditangani.

Masing-masing tenaga medis diketahui menangani 25 hingga 30 korban.

"Dari tiga orang (tenaga medis) itu saja rata-rata dia menangani 25 sampai 30," ujar Kombes Komarudin, Selasa, dilansir Tribunnews.com.

Adapun jumlah korban yg tercatat sejauh ini mencapai 27 orang. Namun, diakui Komarudin masih banyak korban yang belum tercatat.

Hal itu disebabkan penanganan korban yang dilakukan di tenda darurat saat kejadian berlangsung.

"Sifatnya itu tenda darurat. Yang menyulitkan itu kan tidak terdata," katanya.

Sejauh ini, Polres Metro Jakarta Pusat dikatakan Komarudin telah memeriksa sebanyak 14 saksi perihal kasus kericuhan di acara konser itu.

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Pusat menghentikan acara konser yang digelar di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022) malam akibat melebihi kapasitas.

Baca juga: Polisi Periksa Panitia Konser Berdendang Bergoyang, Penjaga Tiket, Petugas Keamanan hingga Tim Medis

Komarudin mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan konser tersebut lantaran tak sesuai aturan jumlah penonton yang telah disepakati.

"Dari penilaian saya sudah overload atau over kapasitas makanya kita hentikan," kata Komarudin ketika dikonfirmasi, Minggu (30/10/2022).

Lanjut Komarudin, adapun jumlah penonton yang hadir dalam konser bertajuk Berdendang Bergoyang itu berjumlah 21 ribu orang.

Ia menuturkan, jumlah tersebut jelas melebihi kapasitas Istora Senayan yang berkapasitas hanya 10 ribu penonton.

"Istora itu maksimal 10 ribu orang, tapi hasil pantauan kami 21 ribu jadi terpaksa kami hentikan acara konser tersebut," jelasnya.

Guna memproses lebih lanjut, pihak Polres Metro Jakarta Pusat dikatakan Komarudin telah meminta keterangan pihak panitia acara untuk mencari sebab memludaknya penonton konser tersebut.

"Saat ini pihak EO (Event Organizer) telah kami mintai keterangan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fahmi Ramadhan/Ashri Fadilla, WartaKota/Arie Puji Waluyo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas