Awali Karier sebagai Penari di Usia Belia, Asri Welas Ingin Kenalkan Budaya kepada Generasi Muda
Asri Welas mengawali kariernya sebagai penari di usia belia. Asri Welas ingin mengenalkan budaya kepada generasi muda.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Jadi waktu kecil gue nari di mana aja, panggung mana aja gue jabanin."
"Sampai terakhir gue lihat di tv, 'Ini yang belum nih, nari pakai bulu-bulu, mau deh ini'."
"Dulu tahun 89 ya, Ya Allah tua banget gue, ahaha," imbuhnya.
Bahkan, Asri menjadi salah satu dari puluhan penari yang dipilih saat itu.
"Tapi itu dari tarian daerah dulu kan?" tanya Vincent.
"Iya, itu dari dulu paling top seluruh Indonesia."
"Pokoknya dari 50 penari, yang diterima cuma tiga, salah satunya gue, dulu ya," sambungnya.
Berbagai tarian daerah di Indonesia pun telah dikuasai oleh Asri.
Ia juga membeberkan perbedaan tarian dari daerah Jawa.
"(Tari) Jawa Tengah ada Merak Manten, kendangnya beda-beda, kalau Jawa Timur banyak kendangnya."
"Jawa Tengah pelan-pelan ngomongnya terus geraknya juga pelan."
"Kalau Jawa Timur tuh agak panas daerahnya makanya lebih energik, Jawa Barat kan jaipongan, patah-patah," tambahnya.
Asri memiliki mimpi untuk memberikan ruang lebih luas bagi penari-penari.
Ia pun ingin sanggar yang dimilikinya, yakni Sanggar Asri Welas bisa memberikan ilmu lebih banyak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.