Kasus Prank Laporan KDRT Diungkit, Mahasiswa Demo Polisi, Tuntut Baim Wong Ditangkap
Kasus prank laporan KDRT palsu yang dilakukan Baim Wong kembali diungkit. Sekitar sepuluh mahasiswa pun demo menuntut suami Paula Verhoeven ditangkap.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus prank laporan KDRT palsu yang dilakukan Baim Wong kembali diungkit. Sekitar sepuluh mahasiswa pun demo menuntut suami Paula Verhoeven ditangkap.
Demo digelar Gerakan Mahasiswa Hukum Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Polisi yang Kena Prank Laporan KDRT Baim Wong-Paula Verhoeven Bakal Diperiksa Pekan Ini
Aksi tersebut dimaksudkan untuk mendesak pihak kepolisian untuk kembali menindaklanjuti kasus Baim Wong yang sebelumnya membuat di Polsek Kebayoran Lama.
Dikutip dari Grid.ID, aksi unjuk rasa atau demo tersebut dimulai sekitar pukul 15.28 WIB.
Para pendemo pun membentangkan spanduk bertuliskan 'Tangkap dan Adili Baim Wong!!!".
Baca juga: Baim Wong dan Paula Verhoeven Terima 70 Pertanyaan Soal Prank Laporan Palsu KDRT
Kemudian, orator yang memimpin para pendemo itu berorasi di depan Polres Metro Jakarta Selatan, sembari menyuarakan maksud dari aksi tersebut.
"Kami mendesak pihak kepolisian Polres Jakarta Selatan untuk kembali memeriksa Baim Wong soal kasus laporan palsu," kata orator saat berorasi di depan Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Unjuk rasa tersebut dilakukan selama kurang lebih 5 menit, sebelum akhirnya ditertibkan oleh pihak kepolisian.
Kemudian setelah pendemo mengakhiri unjuk rasa, dua perwakilan dari mahasiswa dipanggil polisi tersebut untuk dimintai keterangan.
Baca juga: Buntut Video Prank KDRT, Baim Wong dan Paula Verhoeven Dilaporkan 3 Pasal Sekaligus
Sekadar informasi, Baim Wong dan Paula Verhoeven sempat membuat prank laporan KDRT palsu di Polsek Kebayoran Lama.
Konten tersebut lantas dinilai telah merendahkan instansi kepolisian.
Baim Wong dan Paula juga telah menyambangi Polsek Kebayoran Lama untuk meminta maaf usai kontennya membuat kehebohan di tengah masyarakat.
Laporan polisi tersebut dilayangkan oleh dua simpatisan di Polres Metro Jakarta Selatan dalam dua kasus berbeda, yakni dugaan pelanggaran UU ITE dan laporan palsu.
Lantas bagaimana reaksi Baim Wong?
Hingga berita ini diturunkan, belum ada respon dari Baim Wong terkait tuntutan mahasiswa pada kasus prank laporan palsu KDRT ini.
Pantauan Tribunnews.com, Baim Wong di instagramnya terlihat mengunggah video ucapan terimakasihnya karena baru saja mendapatkan piala dari Silet Award.
hank u buat yg udah vote
Terima kasih buat Silet dan jg tentunya RCTI , semoga menjadi tayangan yg banyak manfaat untuk org banyak
Polisi yang Kena Prank Laporan KDRT Baim Wong-Paula Verhoeven Diperiksa
Lantas, apa kabar kasus prank laporan KDRT Baim Wong dan Paula Verheven?
Catatan Tribunnews.com, kasus ini terakhir terupdate pernyataan pihak Polres Metro Jakarta Selatan bakal memeriksa polisi yang menjadi korban prank laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) beberapa waktu lalu.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan ada dua anggota yang akan diperiksa pada pekan ini.
"Nanti dijadwalkan untuk polisinya dua, kemudian yang lain-lain nanti dijadwalkan untuk diperiksa saksi. (Polisi diperiksa) Paling minggu ini kayaknya," kata Nurma saat dihubungi, Senin (14/11/2022).
Nurma mengatakan sejauh ini status kasus tersebut masih ditingkat penyelidikan karena pihaknya juga baru menerima limpahan laporan yang sama dari Polda Metro Jaya.
Baca juga: Update Kasus Prank KDRT Baim Wong, Penyidik Periksa 7 Saksi Termasuk Anggota Kepolisian
Di sisi lain, Nurma belum bisa berkomentar apakah kasus tersebut akan berujung pada perdamaian atau restorative justice.
"Kalau itu kita masih belum bisa jawab karena kan masih proses. (Mediasi Baim dan para pelapor) Ya pasti, kan mediasi itu harus ada," jelasnya.
Alasan Baim Wong Buat Konten Prank
Sebelumnya, Artis Baim Wong membeberkan alasan membuat konten prank laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang belakangan menjadi sorotan masyarakat.
Awalnya, Baim hanya ingin mengetahui reaksi kepolisian jika istrinya yang membuat laporan soal KDRT.
Dia mengungkapkan tidak ada niatan sama sekali untuk menjatuhkan, menjelekan atau meremehkan institusi kepolisian.
"Yang sebenarnya malah kebalikan kenapa saya lakuin saya mau tau reaksi kepolisian itu seperti ketika kalau memang paula itu yang melaporkan konteks yang kadang-kadang kita pun salah kenapa harus pakai konteks itu sesimpel itu," kata Baim seusai menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022).
Baca juga: 2 Minggu Tak Ngevlog, Baim Wong Ngaku Miskin hingga Banting Setir Jualan Sate, Buntut Prank KDRT
Saat itu, kata Baim, respon dari pihak kepolisian sangat baik. Polisi saat itu malah menyarankan Paula dan Baim Wong untuk bisa berdamai walaupun laporan itu hanya prank.
"Karena positif jawabannya saya mau mengedukasi supaya masyarakat melihat ini loh kepolisian seharusnya seperti ini," ucapnya.
"Ini saya beneran ya demi Allah, Saya tidak melebihkan gak mengurangkan, nggak karena adanya ini saya jawabnya jadi begini. Dari awal memang seperti itu kenyataannya mau mengedukasi," sambungnya.
Di sisi lain, konten laporan itu spontan dilakukan dan hanya untuk menghibur. Baim juga mengaku telah mengenal baik polisi di Polsek Kebayoran Lama begitupun sebaliknya.
Baca juga: Tiba di Polres, Paula Verhouven Hanya Diam, Peluk Erat Baim Wong
"Lebih ke arah menghibur, karena ketika saya ke sana pun mereka sudah kenal spontanitas juga tidak ada niatan sama sekali," bebernya.
Meski begitu, Baim mengakui jika konten yang dibuatnya itu diunggah di waktu yang tidak tepat.
Dia pun berharap dengan adanya kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi hidupnya dan tidak akan mengulangi kesalahan serupa.
"Saya pun maaf tidak terhibur dengan konten saya sendiri dan saya melihat, 'loh iya ya saya salah ya dan jadinya malah jadi negatif pemikirannya' tapi itu lebih ke KDRT," ungkapnya.
Pelapor Serahkan Bukti Baru
Pelapor ITE Prank KDRT Baim Wong dan Paula Verhoeven, Dosma Roha Sijabat menyerahkan bukti baru ke Polres Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022).
Dosma Roha Sijabat pun menyebutkan bukti baru yang diserahkan untuk kasus prank KDRT dengan terlapor Baim Wong dan Paula Verhoeven.
"Berupa video full tanpa dipotong dari Baim dan kita menyerahkan nama-nama saksi," ujar Dosma Roha Sijabat di Polres Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022).
"Saksi di sini saksi penting yang ada di TKP. Kita punya dua saksi yang ada di TKP langsung," ungkap Dosma.
Selain itu terdapat barang bukti lain berupa video tangkapan layar dari ucapan Baim Wong dan Paula Verhoeven.
"Video kita ambil beberapa bagian dari awal sampai akhir untuk memenuhi unsur di ITE. Selanjutnya bukti lain di Pasal 14 ayat satu salah satu unsur harus ada keonaran di kalangan umum," lanjutnya.
Baca juga: Diperiksa 4,5 Jam, Baim Wong dan Paula Verhoeven Dicecar 70 Pertanyaan Soal Prank Laporan KDRT
Dosma juga mengatakan bakal ada aksi demo menuntut Baim Wong dan Paula Verhoeven agar segera ditindak tegas.
"Di sini kita menghadirkan dua bukti yang pertama kegaduhan yang ada di masyarakat di media dan juga di umumnya. Dan juga saya dengar kabar nanti ada aksi demo agar Baim dan Paula ditindak tegas," pungkas Dosma Roha Sijabat.
(Grid.ID/ Corry Wenas Samosir) (Tribunnews.com/Fauzi)