Beda Prosesi Siraman Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Ketahui Tata Cara dan Maknanya
Meski sama-sama orang Jawa, Kaesang dan Erina akan melakukan prosesi siraman yang berbeda. Sebab, keduanya berasal dari dua wilayah berbeda.
Editor: Willem Jonata
Calon pengantin akan dituntun untuk ke tempat siraman, yang diiringi para sanak saudaranya.
Setelah kedua calon pengantin siap di tempatnya, acara akan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh setempat. Kemudian siraman dimulai.
Adapun yang pertama kali menyiramkan air adalah bapak pengantin, kemudian ibunya, lalu diikuti oleh orang-orang yang dituakan.
Pihak terakhir yang menyiram biasanya adalah juru rias atau sesepuh yang telah disepakati.
Pada siraman terakhir, kedua calon pengantin akan dikeramasi dengan beberapa piranti atau ubarampe, yaitu landha merang, santen kanil, air asam.
Calon pengantin juga diluluri tubuhnya dengan konyoh, lalu disiram air lagi hingga bersih.
Acara berikutnya adalah doa bersama, kemudian ditutup dengan penyiraman air kendi yang telah disiapkan kepada calon pengantin.
Pelaksanaan Siraman Jam Ditentukan
Masyarakat Jawa mengenal berbagai macam adat istiadat yang masih dilestarikan dan dijalankan hingga saat ini.
Salah satu adat Jawa yang masih bertahan adalah upacara siraman yang biasa dilakukan sebagai bagian dari upacara pernikahan.
Upacara siraman dilaksanakan sebelum prosesi pernikahan atau ijab kabul dilaksanakan. Biasanya siraman dilakukan antara jam 10.00 atau 15.00 WIB.
Dalam upacara siraman, kedua mempelai akan disiram atau diguyur air yang dicampur dengan beraneka ragam bunga.
Siraman dilakukan sebelum akad nikah atau ijab kabul dilaksanakan.
Masyarakat Jawa memiliki ketentuan tersendiri, yaitu melaksanakan siraman antara jam 10.00 atau 15.00.