Deretan Kontroversi Golden Globes Awards, dari Sistem Voting yang Korup hingga Rasisme
Dipandang sebagai ajang penghargaan paling kontroversial, berikut deretan skandal Golden Globes.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
Keluhan terhadap HFPA dan Golden Globes sudah ada sejak tahun 1950-an.
Pada awal tahun 1958, lebih dari satu dekade setelah penghargaan tersebut didirikan, presiden HFPA, Henry Gris, mengundurkan diri.
Dia mengklaim bahwa penghargaan itu bersifat transaksional.
Kemudian pada tahun 1982, skandal KKN besar mencuat.
Aktris muda Pia Zadora memenangkan Best New Star of the Year untuk perannya di Butterfly.
Banyak yang mengklaim bahwa dia diberi penghargaan setelah suaminya yang miliarder merayu para pemilih dengan perjalanan ke kasino Las Vegas miliknya.
Meski begitu, Zadora masih berpendapat bahwa dia memenangkan penghargaan "adil dan jujur".
Baru-baru ini, pada tahun 2020, ada gugatan terhadap HFPA dari jurnalis Kjersti Flaa.
Dia berpendapat bahwa "organisasi bebas pajak beroperasi sebagai semacam kartel, melarang pelamar yang memenuhi syarat - termasuk dirinya sendiri - dan memonopoli akses pers yang sangat penting sambil mensubsidi pendapatan anggotanya secara tidak benar".
Klaim ini didukung oleh bukti anekdotal dari Denzel Washington.
Ia diberitahu oleh produser Freddie Fields bahwa yang perlu dia lakukan untuk agar menang adalah "memberi makan pemilih" dan "berfoto dengan semua orang," dan dia memang menang.
2018: Tuduhan Pelecehan Seksual
Skandal serius lainnya dari anggota HFPA adalah mengenai pelecehan seksual.
Pada tahun 2018, aktor The Whale Brendan Fraser mengaku ia diraba-raba oleh Presiden HFPA Phil Berk pada tahun 2003.