Nano Riantiarno Sempat Berjuang Lawan Kanker Paru, Keluarga Ungkap Kondisinya Sebelum Berpulang
Jenazah Nano Riantiarno disemayamkan di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. menurut keluarga, Nano akan dimakamkan Sabtu (21/1/2023).
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno memiliki riwayat penyakit kanker paru. Ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit tersebut.
Namun, sepekan terakhir Nano dirawat di rumah hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir, Jumat (20/1/2023) pukul 06.38 WIB.
"Memang, sejak dirawat di rumah kondisinya secara perlahan menurun. Kalau dibilang sakit ada karena terlalu lama berbaring. Bagian bokongnya agak sakit, lecet," kata Rangga Bhuana, putra sulung almarhum, saat dijumpai di rumah duka.
Selain itu, kanker paru-paru membuat Nano kesulitan bernapas dan merasa sesak.
Rangga menjelaskan ayahnya diizinkan dirawat di rumah kala itu dengan catatan membawa selang untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
Baca juga: Nano Riantiarno Meninggal, Mathias Muchus Syok, Langsung Tancap Gas Naik Motor ke Rumah Duka
"Itu sedikit membantu. Ya, pada akhirnya napasnya deg-degan sampai ke paru-paru masih jelek," ujar Rangga.
Selain sesak napas, Nano juga kerap merasakan gejala batuk tidak berdahak selama dirawat di rumah.
"Pada saat sesak napas, banyak batuk, bukan ada lendir atau ada apa di tenggorokan. Kami sempat bawa ke ICU Fatmawati. Pada 27 Desember, pindah ke ICU Dharmais. Dari 27 Desember kami gantian berjaga sampai akhirnya pulang Senin kemarin," tutur Rangga.
Sejauh pantauan Kompas.com, puluhan pelayat terlihat hadir ke rumah duka tempat Nano disemayamkan untuk memberikan doa terbaik.
Baca juga: Perjalanan Karier Nano Riantiarno, Wartawan dan Pendiri Teater Koma yang Meninggal Dunia
Kini, jenazah Nano disemayamkan di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Berdasarkan informasi keluarga, jenazah Nano dimakamkan pada Sabtu (21/1/2023).
Profil Nano Riantiarno
Norbertus Riantiarno atau lebih dikenal dengan nama Nano Riantiarno merupakan aktor, penulis, sutradara, wartawan, dan tokoh teater Indonesia.
Nano terlahir di Cirebon pada 6 Juni 1949. Nano Riantiarno meninggal dunia pada 20 Januari 2023.