Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Nano Riantiarno Sempat Berjuang Lawan Kanker Paru, Keluarga Ungkap Kondisinya Sebelum Berpulang

Jenazah Nano Riantiarno disemayamkan di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. menurut keluarga, Nano akan dimakamkan Sabtu (21/1/2023).

Editor: Willem Jonata
zoom-in Nano Riantiarno Sempat Berjuang Lawan Kanker Paru, Keluarga Ungkap Kondisinya Sebelum Berpulang
Instagram @nanoriantiarno
Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno. 

Perjalanan karier Nano Riantiarno telah aktif di dunia teater sejak tahun 1965.

Suasana rumah duka aktor sekaligus Pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).
Suasana rumah duka aktor sekaligus Pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023). (TRIBUNNEWS.COM/Fauzi Nur Alamsyah)

Setelah lulus dari SMA, Nano melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI).

Nano kemudian bergabung dengan Teguh Karya, salah seorang tokoh teater dan perfilman Indonesia yang mendirikan Teater Populer.

Pada Maret 1977, Nano Riantiarno akhirnya mendirikan Teater Koma.

Selain berkarya di dunia teater, Nano juga pernah menggarap film layar lebar. CEMENG 2005 (The Last Primadona) merupakan debut film panjang Nano Riantiarno.

Nano pernah meraih Piala Citra dari skenario film yang ditulisnya, Jakarta Jakarta, pada 1978.

Berikut karya-karya teater yang pernah ditulis oleh Nano Riantiarno.

BERITA TERKAIT

-Rumah Kertas
-J.J Atawa Jian Juhro
-Maaf. Maaf. Maaf''
-Kontes 1980
-Trilogi Opera Kecoa (Bom Waktu, Opera Kecoa, dan Opera Julini)
-Konglomerat Burisrawa
-Pialang Segitiga Emas
-Suksesi
-Opera Primadona
-Sampek Engtay
-Banci Gugat
-Opera Ular Putih
-RSJ atau Rumah Sakit Jiwa
-Cinta Yang Serakah
-Semar Gugat
-Opera Sembelit
-Presiden Burung-Burung
-Republik Bagong
-Tanda Cinta

Selain drama-drama di atas, Teater Koma di bawah pimpinan Nano juga pernah mementaskan karya-karya penulis duna, antara lain:

-Woyzeck karya Georg Buchner
-The Threepenny Opera karya Bertolt Brecht
-The Good Person of Shechzwan karya Bertolt Brecht
-The Comedy of Errors karya William Shakespeare
-Romeo Juliet karya William Shakespeare
-Women in Parliament karya Aristophanes
-Animal Farm karya George Orwell
-The Crucible karya Arthur Miller
-Orang Kaya Baru dan Tartuffe atau Republik Togog karya Moliere
-The Marriage of Figaro karya Beaumarchaise

Nano Riantiarno banyak menulis karya skenario film dan televisi.

Selain itu, Nano juga pernah menulis novel Cermin Merah, Cermin Bening, dan Cermin Cinta yang diterbitkan oleh Grasindo.

Tak hanya itu, Nano juga melahirkan karya berjudul Ranjang Bayi dan 18 fiksi cerita pendek yang diterbitkan oleh Kompas.

Pada 1979, Nano ikut mendirikan majalah Zaman dan bertindak sebagai redaktur.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas