Laporkan Akun TikTok Pengemis Online Mandi Lumpur, Lutfi Agizal: Generasi Kita Mau Dibawa Kemana?
Makin marak orang melakukan mandi lumpur, Lutfi Agizal melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya. Ia mengkhawatirkan generasi masyarakat selanjutnya.
Penulis: Pramesti RizkiAstarianti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Aktor Lutfi Agizal melaporkan beberapa akun TikTok ngemis online mandi lumpur, khawatirkan generasi masyarakat Indonesia.
Belakangan ini akun TikTok ngemis online berkedok mandi lumpur ramai diperbincangkan masyarakat.
Siaran langsung mandi lumpur itu dinilai tak memberikan nilai moral dan merugikan banyak masyarakat.
Sedangkan, kreator yang melakukan mandi lumpur mendapatkan banyak keuntungan setiap harinya.
Karena makin marak orang yang melakukan mandi lumpur, aktor Lutfi Agizal melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya.
Tak sendirian, Lutfi Agizal didampingi kuasa hukumnya, Sukardi.
Baca juga: Lutfi Agizal Komentari Dugaan Motif Ferdy Sambo sebagai Tersangka Pembunuhan Brigadir J
Dikutip dalam kanal YouTube Populer Seleb pada Minggu (22/1/2023), Lutfi Agizal mengungkapkan telah melaporkan beberapa akun TikTok mandi lumpur.
"Ada kita beberapa konten yang kita laporkan," ujar Lutfi Agizal.
Lutfi Agizal telah melaporkan beberapa konten mandi lumpur yang terjadi di kawasan Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Sukardi, kuasa hukum Lutfi Agizal.
"Termasuk yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya," ujar Sukardi.
Sebelumnya, konten mandi lumpur yang disiarkan secara langsung itu sering terjadi di kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Beberapa pelaku mandi lumpur di NTB juga sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kini, Lutfi Agizal menyoroti konten mandi lumpur yang terjadi di kawasan Jakarta.
Konten mandi lumpur yang terjadi di kawasan Jakarta itu tak jauh beda dengan yang terjadi di NTB.
"Aktivitasnya serupa yang terjadi di NTB yang lagi viral," ujar Sukardi.
"Yang di NTB menjadi booster dan menjamur di kawasan lain, dan omsetnya menghasilkan, itu yang kita khawatirkan," ujar Lutfi Agizal.
Namun, Lutfi Agizal enggan menyebutkan detail nama konten yang ia laporkan.
Lantaran, proses hukum masih berjalan hingga tahap penyelidikan.
Baca juga: Lutfi Agizal Menangis saat Nikahi Nadya Indy, Ternyata Ini Alasannya
"Ada beberapa cuman kita nggak bisa sebutin karena masih ada di tahap penyelidikan," ujar Lutfi Agizal.
Selain itu, Sukardi menjelaskan soal eksploitasi konten mandi lumpur itu.
Sukardi menilai konten mandi lumpur itu banyak dilakukan oleh orang lanjut usia.
"Banyak eksploitasi orang tua ya yang sudah lansia harus diguyur air lumpur itu riskan juga, harusnya dilindungi," ujar Sukardi.
Sukardi khawatir ada pelaku besar di balik konten ngemis online itu.
Sedangkan para lansia itu diduga hanya dijadikan alat untuk mengemis melalui sosial media.
"Takutnya ini orang lansia diperalat, ada pelaku di balik ngemis itu," ujar Sukardi.
Di sisi lain, Lutfi Agizal menyebutkan keuntungan yang didapatkan para pelaku pengemis online.
Lutfi Agizal mengatakan pengemis online di Indonesia dapat keuntungan fantastis.
"Mereka dapat keuntungan uang 30 juta sampai 1 miliar," ujar Lutfi Agizal.
Baca juga: Lutfi Agizal dan Nadya Indry akan Menikah 9 Oktober, Wakil Ketua MPR Diminta Jadi Saksi
Sebenarnya, Lutfi Agizal tak mempermasalahkan keuntungan yang diraih pengemis online itu.
Hanya saja, ia mengkhawatirkan generasi masyarakat
Indonesia selanjutnya.
"Bukan masalah uangnya, tapi generasi kita mau dibawa kemana?," ujar Lutfi Agizal.
Lutfi Agizal tak ingin generasi selanjutnya dididik dengan cara mengemis melalui sosial media.
"Apakah kita dididik dengan cara mengemis dibalut sosial media, saya sebagai konten kreator miris sekali, dimana akhirnya orang-orang membuat digital konten hanya jadi pengemis," ujar Lutfi Agizal.
Simak berita lainnya terkait Lutfi Agizal
(Tribunnews.com/Pra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.