Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Film Navalny Masuk Nominasi Oscar, Marcus Vetter Akan Pakai Batik Saat Hadiri Academy Awards 2023

Marcus Vetter merupakan orang yang terlibat dalam pembuatan film dan penata suara di dokumenter Navalny. Ia akan hadiri ajang Academy Awards 2023.

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
zoom-in Film Navalny Masuk Nominasi Oscar, Marcus Vetter Akan Pakai Batik Saat Hadiri Academy Awards 2023
Tribunnews.com/Alivio
Marcus Vetter Saat Bedah Film Navalny di kawasan Menteng, Jakarta Pusat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film dokumenter berjudul Navalny masuk dalam nominasi Piala Oscar 2023.

Marcus Vetter seorang warga negara asal Jerman yang sudah lama menetap di Bali selama 12 tahun ini juga akan menghadiri acara Academy Awards ke-95 tersebut.

Diketahui, Marcus Vetter merupakan orang yang terlibat dalam pembuatan film dan penata suara di dokumenter Navalny.

Baca juga: J-Hope IN THE BOX, Film Dokumenter J-Hope BTS yang Rilis Hari Ini di Weverse dan Disney+ Hotstar

Nantinya saat menghadiri Academy Awards, Marcus Vetter berencana untuk memakai batik asal Yogyakarta sebagai bentuk kecintaannya terhadap Indonesia.

"Saya akan pakai batik dari Yogyakarta yang dipadupadankan dengan balutan Suits hasil rancangan salah seorang designer muda Indonesia," kata Marcus kepada Tribunnews di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

"Harapannya agar dapat terus mengangkat nama Indonesia di atas panggung dunia," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Academy Awards ini akan dilangsungkan di Los Angeles, Amerika Serikat pada 12 Maret 2023. 

Film Navalny bercerita tentang pemimpin oposisi Rusia bernama Alexei Navalny, yang hampir tewas dalam pesawat karena diracun. 

Alexei Navalny adalah seorang pengacara dan aktivis anti korupsi di Rusia yang menjadi tokoh utama dalam film dokumenter ini. 

Navalny mengambil latar  di tahun 2020, ketika Alexei diracun saat terbang menuju ke Moskow. 

Alexei dibawa menuju ke rumah sakit di kota Omsk dalam kondisi koma. Organisasi Larangan Penggunaan Senjata Kimia (OPCW) menemukan fakta bahwa Alexei diracun oleh seorang agen. 

Alexei pun menyalahkan presiden Rusia, Vladimir Putin, atas kejadian yang menimpa dirinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas