Perjalanan Hidup Rieke Diah Pitaloka Berubah karena Lagu Riligi I'tiraf Shalawat Abu Nawas
Rieke Diah Pitaloka berharap lagu ini bisa diterima masyarakat Indonesia, serta memberikan dampak positif bagi yang mendengarkannya.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rieke Diah Pitaloka merilis lagu religi terbaru berjudul I'tiraf Shalawat Abu Nawas, Senin (27/3/2023)
Lewat sentuhan orkestra, Rieke Diah Pitaloka mengatakan bahwa lagu I'tiraf Shalawat Abu Nawas dapat mengubah perjalanan spiritualnya di usia 49 tahun.
"Saya masuk usia 49 tahun masuk benar-benar kayak lahir lagi, sesuatu yang selama ini tidak ada pernah di perjalanan hidup saya, perjalanan spiritual saya, bertemu orang-orang yang luar biasa yang memberikan kekuatan kepada saya untuk bisa bangkit, untuk bisa berkarya," kata Rieke Diah Pitaloka saat jumpa pers di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (27/3/2023).
Kemudian, keyakinan Rieke Diah Pitaloka untuk merilis single religinya I'tiraf Shalawat Abu Nawas ini lebih kuat ketika ia mendengarkan lantunan ayat suci Alquran.
Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Bakal Jalani Umrah Pertama Kali
"Perkenalan ini membuat saya tertarik kayaknya kalau kita bersihkan dengan lagu lebih adem dan membuat suasana lebih cair ini adalah sholawat pertama yang saya coba aransemen saya ngobrol dengan arranger saya," ungkap Rieke Diah Pitaloka.
"Karena saya bukan orang yang fasih membacakan ayat Alquran tapi kan ini syair bukan ayat Alquran," lanjutnya.
Lebih lanjut Rieke Diah Pitaloka menjelaskan makna lagu yang ia aransemen ulang tersebut.
"Isinya adalah bagaimana pertobatan abu Nawas, bertobat dengan syair yang luar biasa indah saya punyair jadi saya menyukai syair Abu Nawas ini dia indah menyentuh, simple tapi membuat kita yang mendengarkannya atau membacanya seperti mengingatkan kita untuk ada pada tahap taubat yang sama," jelas Rieke.
Rieke menambahkan lewat kolaborasinya bersama Agus Noor sebagai sutradara video klip mengangkat kisah tentang peristiwa yang sempat dirasakan akibat pandemi Covid-19.
"Kalau dilihat tadi ada foto tokoh-tokoh nasional satu dinding itu adalah foto orang-orang yang luar biasa dari dalam dan luar negeri yang wafat karena covid," ungkap Rieke.
"Itu kita coba kombinasikan dengan syair abu Nawas Bagaimana mengingatkan kita pada kematian dan kapan saja mas Agus Noor luar biasa untuk menggali dan mengelaborasikan menjadi karya visual," imbuhnya.
Rieke Diah Pitaloka berharap lagu ini bisa diterima masyarakat Indonesia, serta memberikan dampak positif bagi yang mendengarkannya.
"Mudah-mudahan diterima oleh masyarakat dan bisa menginspirasi masyarakat dan menjadi lebih baik untuk kita semua, untuk mengerti makna berpuasa yang sebenarnya," pungkas Rieke Diah Pitaloka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.