Sebelum Ida Dayak Jadi Fenomena, Ini Ahli Pengobatan Tradisional yang Populer di Masyarakat
Pengobatan tradisional jadi alternatif sebagain masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan mereka.
Editor: Willem Jonata
"Misalnya dari silat Cimande ada yang kecelakaan atau cedera, akan diurut dengan pijat Cimande. Karena silat Cimande dengan pengomatan tradisional Cimande hubungannya sangat dekat. Tidak mungkin ada pengobatan Cimande kalau tidak ada silat Cimande," jelas Awing.
4. R Surbakti
Praktik pengobatan Robinson Surbakti juga cukup populer di kalangan masyarakat Ibu Kota.
Lokasinya ada di Jalan SD Inpres, RT.16/RW.6, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timurl.
Pasien yang datang umumnya memiliki keluhan patah tulang, terkilir atau keseleo.
Untuk menangani pasien secara intensif, R Surbakti juga memfasilitasi dengan rawat inap.
5. Bang Man
Salman atau lebih dikenal Bang Man (50) membuka praktik pengobatan di dekat rumahnya di Desa Samuti Makmur, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, sekita 2 KM arah utara SPBU Simpang Leubu.
Seperti halnya Ida Dayak, aksi Bang Man juga viral di media sosial setelah diunggah di Akun TikTok @acehviral berjudul " Bang Man Urot Gandapura - Bireuen".
Dalam video berdurasi 1 menit, 16 detik itu, pasien dengan keluhan terkilir mulai orang tua hingga anak-anak dalam gendongan orang tuanya sangat ramai antre sambil berdiri.
Mereka satu per satu dilayani cepat dan santai oleh Bang Man. Terlihat pasien pun tak terlalu kesakitan, bukan seperti biasa setiap pasien tampak kesakitan saat diurut.
Selesai diurut secara cepat itu, pasien pun sepertinya memasukkan uang ke kantong baju Bang Man, yang sama sekali tak dilihatnya karena dia terus melanjutkan melayani pasien lain.
Video itu pun banyak ditanggapi positif oleh warganet, ada juga yang menyebut Ida Dayak dari Aceh.
""esembuhan pasien adalah habluminallah (hubungan yang baik dengan Allah). Intinya melakukan upaya mengurut sesuai kemampuan, sedangkan yang menyembuhkan hanya Allah," ujar Bang Man dikutip dari SerambiNews.com.
Salah seorang keluarga dekat Salman kepada Serambinews.com mengatakan, Salman menjalankan pekerjaannya mengurut sudah turun temurun dari orang tuanya almarhum Tgk M Nur.
Salman kecil sudah mulai mendampingi orang tuanya mengurut warga terkilir dan sejenisnya itu sejak berusia 13 tahun, sejak itu ia mulai membantu mengurut bersama orang tuanya.
Setelah orang tuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu, pekerjaan tersebut dilanjutkan olehnya.
Maka setiap hari, Salman melayani warga yang datang ke rumahnya untuk diminta bantu urut, dan dia melakukan semampunya.
Ada pasien yang disarankan untuk diperiksa di rumah sakit dulu, ada juga pasien yang belum bisa diurut.
Biasanya, kata keluarga dekat, setiap orang yang akan diurut tetap ditanyakan sebab musababnya, setelah diketahui penyebab sakit maka ia mengurut, ada juga pasien yang dianjurkan berobat ke rumah sakit dulu sebelum diurut.