Konflik Keluarga, Tamara Bleszynski Terpukul hingga Butuh Menenangkan Diri, Kakaknya Pun Sakit Hati
Tamara belum bisa mencerna alasan kakaknya menyertakan bunga atas biaya rumah sakit orangtua mereka. Sang kakak pun anggap ulah Tamara kelewatan.
Editor: Willem Jonata
Seusai sidang mediasi, Ryszard Bleszynski mengungkapkan isi hatinya. Ia mengaku sakit hati lantaran Tamara Bleszynski melaporkan dirinya ke polisi.
"Ini benar-benar kelewatan dan saya sakit hati," kata Ryszard Bleszynski, Senin (10/4/2023).
Terlebih menurut Ryszard dirinya juga membantu perawatan ayah mereka. Tamara Bleszynski pun menurut sang kakak mengetahui fakta tersebut.
"Dia tahu saya bantu keluarganya, keluarga di Indonesia itu, fakta-fakta yang tidak bisa dibantah sama sekali," ucap Ryszard.
"Dia tahu itu dan dia tetap melaporkan pidana mau masukin saya ke penjara," tambahnya.
Baca juga: Ryszard Bleszynski Tak Hadir Sidang, Tamara Bleszynski: Saya Jauh-jauh Dateng dan Tinggalin Kerjaan
Tidak hanya itu selama 30 tahun berbisnis, Ryszard tidak pernah sama sekali mendapatkan pengalaman kurang baik. Sehingga baru kali ini ia ingin dimasukkan ke penjara oleh Tamara Bleszynski.
"Seumur hidup cuma satu, yang melaporkan pidana dan mau masukin saya ke penjara, saya 58 tahun tidak pernah, itu kelewatan namanya," ungkap Ryszard Bleszynski.
Ryszard kemudian mengklaim bahwa Tamara Bleszynski tidak mengetahui mana yang benar dan salah.
"Menurut saya dia tidak mengerti apa yang baik, dan apa yang tidak baik. Apa yang benar, dan apa yang tidak benar," pungkasnya.
Ryszard juga kecewa dan merasa sakit hati dengan unggahan Tamara Bleszynski di media sosial yang membuat dia merasa buruk di mata orang lain.
Hal tersebut dikatakan Ryszard Bleszynski dalam sidang mediasi gugatan perdata Wanprestasi yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023).
"Ryszard sebenarnya memang intinya sakit hati. Tadi sudah disampaikan, sakit hatinya itu di Instagram," kata kuasa hukum Ryszard Bleszynski, Susanti Agustina usai sidang.
Ryszard Bleszynski menganggap jika unggahan tersebut telah mencemari nama baiknya dan menggiring opini publik seakan-akan dirinyalah yang bersalah dalam kasus ini.
"Menjelek-jelekan pak Ryszard sehingga digiring opini, sehingga bisnisnya pak Ryszard ini kan rusak dari kepercayaan masyarakat kepada pak Ryszard jadi negatif," ujar Susanti.