Cerita Muchisack di Balik Layar Konten Kreator, Bukan Sekadar Kreativitas dan Keahlian Teknis
Muchammad Ishak alias Muchisack adalah salah satunya. Sudah empat tahun ia menekuni pekerjaan sebagai video editor.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konten kreator sudah menjadi profesi yang jamak digeluti banyak orang di era digital. Media sosial jadi wadah mereka berkreativitas.
Tak sedikit pula orang yang sebelumnya bukan siapa-siapa, menjadi terkenal dan kaya raya karena profesi tersebut.
Karena itulah, sebagian selebriti Tanah Air juga ikut-ikutan jadi konten kreator untuk mendulang cuan sekaligus mempertahankan eksistensi dan popularitasnya di dunia hiburan.
Konten kreator yang sudah eksis biasanya tak bekerja sendiri. Ia punya tim.
Selain kameramen, ada juga video editor. Mereka merupakan orang-orang di balik layar kreativitas konten kreator.
Muchammad Ishak alias Muchisack adalah salah satunya. Sudah empat tahun ia menekuni pekerjaan sebagai video editor.
Diakuinya pernah bekerja sama dengan beberapa selebriti papan atas dan politikus untuk menghasilkan konten.
"Saya percaya bahwa keberhasilan dalam industri media sosial dan konten-konten media tidak hanya tentang kreativitas dan keahlian teknis, tetapi juga tentang kesabaran dan ketekunan," ucap pemilik akun Instagram dan TikTok @muchisack ini.
Ia mendedikasikan waktu dan pikirannnya menghasilkan konten-konten menarik perhatian netizen.
Alhasil, selama empat tahun muchisack mampu membangun reputasi dan kariernya di industri kreatif, khususnya media sosial.
Hal itu tampak dari postingannya di akun TikTok. Banyak videonya kemudian jadi sorotan.
Salah satunya video yang menunjukkan Rizky Billar jadi imam salat berjemaah.
Pada keterangan, Muchisack membubuhkan keterangan dengan kalimat, "Jangan menjudge yang tidak baik terus, doakan saja."
Baca juga: Respons Dirjen HAM soal Langkah Hukum Gubernur Lampung Sikapi Konten TikToker Bima
Postingan itu membuat Billar yang tadinya dibully karena kasus KDRT terhadap sang istri, kembali mendapat simpati.
Dari pengalamannya sebagai video editor, Muchisack membuat komunitas dan mendirikan perusahaan sendiri di bidang media sosial dengan nama overtime projects. Kemudian dikembangkan dengan nama raisa creative dan berdomisili di Bekasi.
"Saya merasa sangat bersyukur dapat bekerja dan memulai bisnis dalam bidang yang saya sukai dan terus belajar untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Saya berharap melalui kemampuan saya dapat terus menginspirasi orang lain untuk mengejar impian mereka," tandasnya.