Alumni SMAN 1 Kendari Meninggal Saat Main Futsal, Diduga Alami Henti Jantung
Korban bernama Ferdiansyah alias Boby. Ia merupakan alumni SMAN 1 Kendari angkatan 1994.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Ferdiansyah alias Boby, alumni Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara, meninggal dunia saat bermain futsal, pada Sabtu (29/03/2023).
Ia mendadak jatuh dan kejang-kejang di lapangan saat mengikuti pertandingan Turnamen Futsal IKA Smansa Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).
Alumni angkatan 1994 itu dilarikan ke rumah sakit. Lokasinya tak jauh dari lapangan futsal tersebut. Namun, nyawa Boby tak terselamatkan.
Baca juga: Apa itu CPR? Pertolongan Pertama pada Seseorang yang Alami Henti Jantung
Sultan, wasit yang memimpin pertandingan itu, menceritakan detik-detik Boby jatuh hingga kejang-kejang di lapangan.
"Korban tiba-tiba terjatuh saat pertandingan baru berjalan sekitar 4-5 menitan," kata Sultan ditemui di Lapangan Futsal Kubra 2 Kendari.
"Sebelum terjatuh tak ada kontak fisik pemain lainnya dengan korban," tambahnya.
Boby bersama rekannya yang tergabung Tim Futsal IKA Smansa Kendari angkatan 1994 bertanding melawan tim futsal angkatan 2002.
Saat pertandingan baru dimulai beberapa menit, Boby pun duduk di tengah lapangan futsal tersebut.
Setelah duduk hanya beberapa menit, diapun kembali berdiri di lapangan.
Namun baru berjalan 3-4 langkah, Boby jatuh dan terbaring dengan kondisi kejang-kejang.
"Korban awalnya duduk kemudian berdiri lagi dan berjalan. Tapi baru 3-4 langkah langsung terjatuh dan kejang-kejang," ujar Sultan.
Sejumlah rekannya pun mencoba membantu korban yang terjatuh.
Sekitar tiga dokter yang juga alumni sekolah tersebut kemudian memberikan bantuan pertolongan pertama kepada Boby.
Dokter dan para alumni kemudian segera membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Namun, nyawa Boby tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya.
"Tadi setelah mendapatkan bantuan medis pertama langsung dilarikan ke rumah sakit," ujar Sultan.
Boby alami henti jantung
Boby, alumni SMA Negeri 1 Kendari (SMANSA) dinyatakan meninggal dunia karena henti jantung.
"Jadi untuk sementara, penyebabnya henti jantung," kata dr Inggris, dokter yang bertugas di Rumah Sakit Aliyah, Sabtu (29/4/2024).
Boby dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar.
"Saya langsung mengecek kesadarannya, mencoba membangunkan, namun tidak mendapat respons," lanjut dia.
Denyut nadinya pun sudah tak terasi. Pupil Boby juga melebar secara tak normal.
Pemeriksaan dilanjutkan menggunakan elektrokardiogram (EKG). Ini merupakan prosedur medis untuk memeriksa fungsi jantung, termasuk kelistrikannya.
Hasil EKG menunjukkan sudah tak ada kelistrikan di jantung korban.
Pemeriksaan masih dilanjutkan dengan Resusitasi Jantung Paru-Paru (RJP) sampai lima siklus dan masukkan obat pemacu jantung. Hasilnya, korban tak merespons.
"Semua prosedur sudah dijalankan, namun tidak mendapatkan respon baik, Sehingga kami nyatakan meninggal pada saat itu," tutur Inggrid.
Dia membeberkan, bahwa penyebab korban meninggal dunia adalah henti jantung.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Alumni SMAN 1 Kendari Meninggal Main Futsal, Korban Sempat Duduk, Jalan 3 Langkah, Kejang-kejang
Henti Jantung, Penyebab Alumni SMANSA Kendari Meninggal saat Main Futsal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.