Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kris Dayanti mengungkapkan bahwa konsernya belum lama ini di Singapura menjadi penampilan impiannya.

Sebab ia mengajak keluarga beserta Ameena Hanna Nur Atta untuk menyaksikan penampilannya.

Baca juga: Respon Kris Dayanti Soal Konsernya di Singapura Dikabarkan Sepi Penonton, Sebut Tempatnya Kebesaran

"Iya,iyaiya jelas (jadi impian) kalau mimpi boleh berandai-andai pengin lebih pengin lebih ya namanya juga karya jadi pengin terus bisa lebih maksimal lagi," kata Kris Dayanti saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan belum lama ini.

Walaupun konser tersebut sempat menimbulkan pro dan kontra, namun menurut Kris Dayanti aksi panggungnya berjalan lancar berkat kerja keras semua kru yang terlibat.

"Iya sama berkat doa dan usaha kerja yang baik kan kita berlatih semuanya persiapan baik jadi ya kalau kita upayakan semaksimal mungkin dan usaha insyaallah akan optimal, selebihnya kita pasrahkan aja sama Allah," lanjutnya.

Baca juga: Promotor Diduga Bermasalah, Konser Kris Dayanti di Singapura Diminta Dibatalkan 

Tidak hanya itu, penampilan Kris Dayanti semakin indah ketika berduet bareng putrinya Amora.

"Iya ada Ameena Amora komplitlah, ya mudah-mudahan...ya bersyukur lah kadang engga pernah mikir bahwa saya itu punya paket yang komplit tapi ya memang semuanya punya latar belakang pekerja seni, pejuang seni jadi ketika kita berkumpul ya udah dedikasi aja," pungkasnya.

Sebelumnya, Kris Dayanti menggelar konser di Singapura pada 24 Mei 2023.

Namun konser tersebut sempat menuai pro dan kontra sebab sang promotor masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) di Polresta Denpasar.

Sebab Helda dan Erik selaku pemilik saham dari PT Berkat Entertainment Production menjadi DPO atas kasus dugaan menikah tanpa izin.

Laporan polisi tersebut sebelumnya dilayangkan oleh seorang bernama Fernando yang masih berstatus sebagai suami sah Helda.

"Helda dan Erik dipanggil secara layak dan patut oleh Polresta Denpasar tapi tidak mau hadir sehingga dijadikan tersangka," kata Lodewyk Siahaan kuasa hukum Fernando saat menggelar jumpa pers di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023).

"Setelah jadi tersangka, mereka dipanggil terus oleh Polresta, namun tidak datang juga, dikhawatirkan waktu itu sudah melarikan diri. Maka oleh Polresta tanggal 10 Maret 2022 telah dikenakan DPO," lanjutnya.

Atas kejadian tersebut pelapor dalam kasus tersebut meminta Kris Dayanti membatalkan konser tersebut.

Baca juga: Jaga Kualitas Suara, Kris Dayanti Sering Latihan Vokal dan Hindari Begadang 

"Kami berharap setelah mengetahui ini, KBRI dan Ibu KD khususnya bisa membatalkan atau setidaknya menunda konser itu sendiri. Karena melukai hati masyarakat kami," tutur Lodewyk Siahaan.

KD diharapkan mampu mentaati peraturan hukum lantaran promotor tengah terseret masalah.

"Besar harapan kami, sesuai aturan hukum, sebelum konser itu, perkara hukumnya harus jelas dulu," ungkap Lodewyk.

"Kami memohon kepada Ibu KD, yang adalah artis dan Diva Indonesia, sekaligus politisi, supaya dia bisa merasakan apa yang kami rasakan," lanjutnya.