Deretan Artis yang Meriahkan Puncak Bulan Bung Karno di GBK: Krisdayanti, Bimbo hingga Abah Lala
Gelaran Puncak Bulan Bung Karno turut diramaikan oleh sejumlah artis dan musisi Tanah Air. Ada Marcell Siahaan, Abah Lala, Bimbo hingga Krisdayanti.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Acara Puncak Bulan Bung Karno digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) hari ini, Sabtu (24/6/2023).
Mengutip rundown yang diterima Tribunnews, acara hiburan puncak Bulan Bung Karno dimulai pukul 10.00 WIB.
Gelaran Puncak Bulan Bung Karno 2023 turut diramaikan oleh sejumlah artis dan musisi Tanah Air.
Di antaranya akan ada penampilan musisi Marcell Siahaan, Abah Lala hingga Krisdayanti.
Grup musik legendaris, Bimbo, juga ikut tampil untuk mengisi acara puncak Bulan Bung Karno.
Sebelumnya, Bimbo berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kawasan Menteng, Jumat (23/6/2023).
Baca juga: Meriah, Ribuan Kader PDIP Konvoi Motor ke Acara Puncak Peringatan Bulan Bung Karno 2023 di GBK
Sam Bimbo, Acil Bimbo, dan Jaka Bimbo berbincang bersama Megawati kurang lebih tiga jam lamanya.
Dalam perbincangantersebut, mereka menyampaikan judul karya Sam Bimbo yang akan dibawakan dalam acara Puncak Bulan Bung Karno.
Salah satu lagu yang akan dibawakan Bimbo di GBK bertajuk 'Bung Karno'.
Sam Bimbo menciptakan lagu tersebut untuk mengenang betapa besarnya peran Soekarno untuk Indonesia.
"Sebagai pemersatu dari seluruh suku bangsa Indonesia. Pemersatu dari seluruh agama Indonesia. Dengan Pancasila bahwa negara kita itu seperti Piagam Madinah sewaktu di masa Rasulullah," kata Sam Bimbo.
Megawati tampak terharu atas pernyataan itu, ia kemudian dia meminta agar lagu Bung Karno segera dipatenkan.
Penyanyi sekaligus Kader PDI Perjuangan, Krisdayanti juga akan memeriahkan panggung Puncak Bulan Bung Karno hari ini.
Hal itu terlihat dari unggahan akun Instagram pribadi Krisdayanti @krisdayantilemos, Jumat.
Krisdayanti tampak mengunggah momen dirinya bersama kader PDI Perjuangan yang lain di Insta Story-nya.
Terlihat pula momen istri Raul Lemos itu saat menghadiri gladi resik di panggung GBK.
Baca juga: Bulan Bung Karno 2023, Ini Doa Sandiaga Uno untuk sang Proklamator RI
Kenapa Juni Disebut Bulan Bung Karno? Ini Penjelasannya
Mengutip laman dprd-diy.go.id, bulan Juni menjadi Bulan Bung Karno karena pada bulan ini terdapat momen-momen penting yang berkaitan dengan proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Momen penting yang dimaksud yakni tanggal kelahiran, tanggal wafat, dan lahirnya Pancasila yang salah satunya dipelopori oleh Soekarno.
Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni, sementara hari lahir Bung Karno yakni pada 6 Juni 1901.
Soekarno juga wafat di bulan Juni, tepatnya pada 21 Juni 1970.
Baca juga: Sejarah Juni Jadi Bulan Bung Karno dan Tujuannya
Di Provinsi Bali, peringatan bulan Juni sebagai bulan Bung Karno telah ditetapkan menjadi agenda tahunan.
Kebijakan tersebut tertuang Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno, dikutip dari laman bulanbungkarno.baliprov.go.id.
Melalui peraturan gubernur tersebut, Bulan Bung Karno menjadi agenda tetap tahunan selama satu bulan penuh pada bulan Juni di Provinsi Bali dan menjadi satu-satunya di Indonesia.
Penetapan bulan Juni sebagai bulan Bung Karno dimaksudkan untuk membangun memori kolektif terhadap pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, juga bertujuan membangun memori kolektif seluruh elemen masyarakat untuk menggelorakan kembali semangat dan pemikiran Bung Karno dalam mengabdikan diri pada kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Baca juga: 5 Fakta Puncak Bulan Bung Karno di GBK: Dimeriahkan 3000 Penari hingga Kejutan Cawapres Ganjar
Profil Singkat Soekarno
Mengutip laman Kemdikbud, Soekarno atau Bung Karno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901.
Ia meninggal pada 21 Juni 1970 di Jakarta, kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Ayah Bung Karno bernama Raden Soekeni Sosrodihardjo, sednagkan ibunya adalah Ida Ayu Nyoman Rai.
Masa kecil Soekarno dihabiskan di Mojokerto dan Surabaya.
Pada tahun 1920, ia kemudian pindah ke Bandung dan bersekolah di THS (Technische Hooge School) atau Sekolah Teknik Tinggi Bandung yang sekarang dikenal dengan ITB.
Pada tahun 1926, Bung Karno berhasil memperoleh gelar insinyur.
Setelah tamat sekolah, Soekarno lebih memilih jalur politik dari pada bekerja di lingkungan pemerintah.
Ia memilih melakukan pergerakan nasional untuk mencapai Indonesia merdeka dengan mendirikan Partai Nasional Indonesia.
Banyak risiko yang ia hadapi, seperti ditangkap dan dibuang oleh pemerintah Belanda.
Hingga akhirnya pada tahun 1945, Soekarno bersama Muhammad Hatta berhasil mewujudkan cita-cita rakyat Indonesia untuk merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
(Tribunnews.com/Dipta/Nurkhasanah)