Ia menegaskan alasan timnya datang ke rumah eks karyawannya untuk mengkonfirmasi apakah yang bersangkutan sudah menerima gaji yang dibayarkan sesuai haknya.

"Saya nggak mau percaya sama karyawan saya doang. Saya merasa sebagai pimpinan enggak bisa hanya dengar dari pak Daeng."

"Saya harus konfirmasi apa benar pak Daeng seperti itu karena yang saya baca, chatnya sudah dibayar," kata Tasyi, saat ditemui di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (26/6/2023).

Dirinya pun merasa tak habis pikir dan kemudian malah diberitakan mengancam eks karyawannya.

"Dia bilang yang nyamperin itu intimidasi, sampai berani bohong kita bawa surat pengancaman," lanjut Tasyi heran.

Selain itu, Tasyi Athasyia juga membongkar kejanggalan mantan karyawannya terkait pengakuan diteror.

"Kalau didatangi sama preman, kalau itu tau preman, apakah lebih aman bertemu di rumah dengan RT dan keluarga atau lebih aman bertemu sendiri sama premannya? Sama RT kan," kata Tasyi Athasyia.

"Mereka tahu kalau itu bukan preman makanya mereka, kita yang mau ketemu sama keluarga di dampingi RT, mereka yang tidak mau. Mereka maunya ketemu di luar dan tengah malam," tutup Tasyi Athasyia.

Seperti diketahui, Tasyi Athasyia membantah berbagai tudingan yang mengarah kepadanya.

Beberapa tudingan yang mengarah pada Tasyi Athasyia yaitu tak membayar gaji mantan karyawan sampai melakukan tindak teror.

(Tribunnews.com/Ifan/Willem Jonata)