Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kontroversi Alshad Ahmad: Dituding Hamili Eks Pacar, Kini Dikritik karena 7 Harimau Peliharaan Mati

Inilah kontroversi yang pernah menjerat Alshad Ahmad, sepupu Raffi Ahmad kembali dikritik karena tujuh harimau peliharaannya mati.

Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kontroversi Alshad Ahmad: Dituding Hamili Eks Pacar, Kini Dikritik karena 7 Harimau Peliharaan Mati
Kolase Tribunnews/ Instagram
Inilah kontroversi Alshad Ahmad. Pernah dituding hamili mantan pacarnya, Nissa Asyifa (kanan), kini dikritik lantaran anak harimaunya yang ke-7 mati lagi. 

"Kalau tanggalnya, detailnya, sesuai dengan yang beredarlah."

Baca juga: Alshad Ahmad Diisukan Nikahi Nissa Asyifa, Ayah Tiara Andini Hapus Foto Pacar Putrinya di Instagram

"Itu di bulan November sesuai dengan yang ada di SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara) itu ya. Tanggalnya di sini tertulis 11 November 2022," paparnya.

Asep Ali menambahkan, Alshad Ahmad menjadi pihak yang mengajukan permohonan cerai talak.

"Yang mendaftarkan, sesuai dengan di sinilah, yang sudah beredar di sini. Ini cerai talak itu laki-laki yang maju," terang Asep Ali.

"Kalau yang maju perempuan itu namanya cerai gugat," lanjutnya.

Di sisi lain, Asep menyebut perceraian Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa sudah selesai, bahkan terdapat kesepakatan antara mereka.

Karena itulah, ia pun mengaku heran kasus pernikahan dan perceraian keduanya kembali mencuat.

BERITA REKOMENDASI

"Katanya ada kesepakatan yang dibuat mereka berdua. Biasanya kalau kesepakatan itu udah selesai. Entah kenapa sekarang jadi muncul ramai," ujarnya.

3. Dikritik karena Tujuh Harimaunya Mati

Alshad Ahmad kembali menuai kritik tajam bahkan namanya menjadi trending Twitter pada Selasa (25/7/2023) setelah mengumumkan kematian anak harimaunya, Cenora.

Cenora mati mendadak padahal sebelumnya sehat.

Kematian Cenora ini menambah daftar harimau yang mati di penangkaran milik Alshad.


Dalam pengakuannya sebelumnya, Alshad menyebut, sudah tujuh harimau yang mati di bawah pengawasannya.

Melalui kolom komentar, Alshad menyebut Cenora merupakan bayi harimau ketujuh yang mati di bawah pengawasannya.

Pernyataan itu disampaikan Alshad saat menjawab komentar dari seorang warganet akun @tuantigabelas.

"Jikalau boleh bertanya, dr awal mulai memelihara harimau, sudah berapa ekor yang mati dibawah pengawasan bro alshad?" ujar seorang warganet.

"@tuantigabelas 7, semua hasil breeding sendiri dari 1 Indukan," jawab Alshad.

Namun karena komentarnya tersebut sempat ramai hingga berbuntut hujatan, kini jawaban Alshad itu sudah tidak ditemukan lagi.

Alshad Ahmad jawab komentar warganet
Alshad Ahmad jawab komentar warganet (Instagram @alshadahmad)

Sebelumnya lewat postingan terbaru, Alshad mengungkapkan perasaan sedihnya harus kembali kehilangan anak harimaunya.

Ia pun mengungkapkan curahan hatinya setelah Cenora mati.

Sembari mengunggah foto menggendong Cenora, Alshad mengenang kembali tingkah lucu Cenora selama dirawatnya.

Diceritakan Alshad, Cenora baru saja bisa makan daging segar hingga belajar melompat.

"Cenora sayang..

Anak harimau yang cantik, baik, tenang, kalem, selalu bisa nemenin dan jagain adiknya, selalu manja dan sayang banget ke papahnya..

Ga nyangka Cenora pergi secepet ini, kita semua berduka yang mendalam. Padahal kemaren baru kesenengan karena nyobain daging enak ya, baru bisa belajar loncat2, baru kemaren papah ajak mau maen ke Villa biar bisa lari2 yang puas di halaman yang gede," tulis Alshad.

Kini Cenora tak bisa bertahan hidup, Alshad hanya bisa mengucakan selamat tinggal pada bayi harimau Benggala itu.

"Selamat istirahat ya sayang, makasih atas kehadiran kamu disini yang selalu bikin kita semua bahagia, happy, terhibur karena lucunya, gemesnya dan tingkah2 kamu.

Papah sayang banget sama Cenora," sambungnya.

Alshad sendiri mengklaim penyebab kematian Cenora bukan karena virus maupun bakteri.

Namun, ia akan mengumumkan penyebab kematian harimaunya melalui saluran YouTubenya setelah hasil lab keluar.

Dia juga berbesar hati menerima kritik dan saran yang diberikan padanya.

"Guys, terima kasih atas doa dan dukungan dari kalian buat Cenora maupun gue," tulis Instagram Stories, @alshadahmad, Senin (24/7/2023).

"Terima kasih juga untuk masukan ke gue, karena kalian semua sayang dan care ke Cenora," lanjutnya.

Terkait kematian anak harimaunya, Alshad sampai berunding dengan empat dokter untuk mencari tahu penyebab Cenora tak bisa bertahan hidup.

Pun ia sudah mengetahui dugaan sementara terkait kematian bayi harimau yang masih berusia dua bulan itu.

Baca juga: Unggah Konten Bersama Anak Yatim Melihat Satwa Liar di Rumahnya, Alshad Ahmad Punya Misi Khusus

"Di sini kita udah berunding dengan 4 dokter hewan mengenai apa yang terjadi dengan Cenora

Sudah ada dugaan sementara penyebab Cenora gak bertahan hidup," jelasnya.

Karena itu, adik Ipar Tara Budiman ini meminta warganet bersabar.

"Tapi tetap kita kirim sampel ke lab untuk bukti yang lebih pasti. Daripada menebak-nebak tanpa mengetahui apa yang terjadi, mending kita tunggu hasil akhirnya,"

"Pasti akan gue ceritain ke temen-temen semua ya. Gue juga masih nunggu hasil labnya," tutup Alshad.

Alshad akui sudah tahu dugaan sementara Cenora mati.
Alshad akui sudah tahu dugaan sementara Cenora mati. (Instagram @alshadahmad)

Adapun kematian harimau Alshad ini telah ditanggapi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) KLHK
Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko menuturkan, yang bersangkutan memang memiliki izin penangkaran.

Karena itu tim KLHK segera menyelidiki kasus kematian harimau Benggala itu.

Baca juga: Anak Harimau ke-7 Milik Alshad Ahmad Mati, Tegaskan Bukan Karena Virus ataupun Bakteri

"Ada izin untuk penangkaran itu. Tim sedang teliti untuk kasus ini. Yang jelas harimau milik Alhsad ini adalah jenis Benggala bukan harimau Sumatera yang dilindungi," ujar Prof Satyawan saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (25/7/2023).

Hal senada juga disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, Irawan Asaad.

Pihaknya kini tengah melakukan BAP untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian harimau.

"Kami akan turunkan tim untuk lakukan BAP. Ini harimau benggala (eksotik/bukan satwa asli Indonesia) sehingga statusnya tidak dilindungi UU," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, pemerintah terus melakukan sosialisasi agar masyarakat yang telah memiliki satwa liar untuk mengikuti berbagai prosedur yang sudah ditentukan.

"Kami lakukan asaessment dan audit, serta pengawasan sesuai yakni Permen 19 tahun 2005," tutur Irwan.

(Tribunnews.com/ Salma, Ayu Miftakhul, Indah Aprillin, Rina Ayu) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas