Cetak Sejarah, Penjualan Tiket Film Barbie Tembus Rp15,2 Triliun di Box Office Global
Film Barbie mencatat sejarah dengan meraup Rp15,2 triliun di box office global dalam waktu tiga minggu, menurut perkiraan resmi Warner Bross.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Hasil penjualan tiket film Barbie telah menambah deretan sejarah perfilman dunia.
Penulis dan sutradara blockbuster, Greta Gerwig mencatat sejarah dengan meraup Rp15,2 triliun di box office global dalam waktu tiga minggu, menurut perkiraan resmi Warner Bross.
Rekor ini menjadikan Gerwig sebagai sutradara wanita solo pertama dengan film bernilai triliunan Rupiah.
Tidak mengherankan juga Barbie tampil dengan baik.
Menurut analis media di Comscore, Paul Dergarabedian, hanya sekitar 50 film dalam sejarah, yang tidak disesuaikan dengan inflasi, yang mencapai angka triliunan Rupiah.
Baca juga: Viral Para Fans Barbie Kaget saat Mengetahui Ken Ternyata Punya Nama Belakang
Promosi atau pemasaran film itu merupakan petunjuk pertama kesuksesan Barbie di box office.
"Promosi pemasaran untuk barbie menggerakkan serangkaian peristiwa yang memicu kata 'Barbenheimer'," katanya.
Sebagaimana diketahui, Barbie rilis di hari yang sama dengan film Oppenheimer.
"Saat itulah kita semua tahu sesuatu yang sangat istimewa. dan unik akan menciptakan hasil yang jauh lebih besar dari yang diharapkan untuk film tersebut tidak hanya untuk akhir pekan pembukaan, tetapi juga untuk penayangan globalnya di bioskop," beberanya.
Baca juga: Warner Bros Minta Maaf Buntut Postingan Barbie yang Dianggap Menyinggung Warga Jepang
Margot Robbie: Saya akan Hasilkan 1 Miliar Dolar
Dalam sebuah wawancara dengan Collider bulan lalu, pemeran Barbie, Margot Robbie punya firasat saat bergabung dengan proyek ini.
"Saya pikir, saya memberi tahu mereka bahwa mereka akan menghasilkan satu miliar dolar (setara Rp15 triliun)," kata Margot.
"Mungkin saya menjual terlalu banyak, tetapi kami harus membuat film!," ucapnya.
"Barbie" didistribusikan oleh Warner Bros., yang dimiliki oleh perusahaan induk CNN, Warner Bros. Discovery.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Ada Desakan untuk Memboikot Film Barbie di Jepang