Satu Suara Tak Kejar Setoran dalam Bermusik, Sheila On 7: Kalau Dituruti Enggak Ada Habisnya
Padahal bisa saja Sheila on 7 setiap tahun bikin proyek album dan menerima tawaran manggung di banyak kota di Indonesia. Tapi mereka tak lakukan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Duta Sheila On 7 bersyukur punya rekan satu band yang memiliki visi yang sama.
Mereka sama-sama satu suara untuk tidak kejar setoran dalam bermusik.
Padahal bisa saja Sheila on 7 setiap tahun bikin proyek album dan menerima tawaran manggung di banyak kota di Indonesia. Tapi hal itu tak mereka lakukan.
Menurut Duta, Sheila On 7 saat ini berada di fase menyukuri apa-apa yang telah mereka capai.
"Kalau mau dituruti enggak ada habisnya. Beruntung, yang mikir kayak gitu enggak cuma satu orang," kata Duta dikutip dari YouTube Vindes.
Bagi Duta, memiliki teman band satu visi merupakan anugerah.
Baca juga: Duta Sheila On 7 Tak Pernah Mendesain Video Aktivitasnya Viral di Media Sosial
"Itu juga rezeki dari Tuhan. Kalau cuma satu doang pasti susah," lanjutnya.
Duta berpendapat bahwa setiap orang sebaiknya punya garis waktu, kapan mereka harus bekerja keras dan kapan mulai bisa menikmati hidup bersama keluarga.
"Cuma kan setiap orang timeline-nya beda-beda," ucap Duta.
Ia meyakini setiap orang punya target masing-masing. Tak mungkin terus menerus bekerja keras memenuhi ambisinya.
"Masak mau nge-gas terus? Sampai umur berapa sih mau nge-gas? Paling enggak ada targetnya kan," kata Duta.
Bekerja keras memang tidak ada salahnya. Namun, Duta merasa setiap orang harus punya timeline menjadwalkan waktu untuk menikmati hidup.
Pendapat yang disampaikan Duta sebelumnya merespons pertanyaan Vincent kepada Eross Candra, gitaris Sheila On 7.
"Gue nanya satu hal sama Eross, 'Ross lo enggak mau bikin apa, projekan apa, singel apa?'" kata Vincent.
"(Eross jawab) 'Ah Cent kamu harus tinggal di Jogja, di sini enak. Aku sama Duta ngomongin stiker di motor aja udah happy,'" ujar Vincent menirukan ucapan Eross.
Jawaban Eross saat itu membuat Vincent menyadari hal baru dalam hidupnya.
"Gua kayak ditampar. Iya ya, kenapa aku harus ini, harus itu, ternyata enggak harus," tutur Vincent.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.