Sulitnya Adaptasi Puisi Prilly Latuconsina ke Film, Akhirnya Mentok Jadi Serial 5 Detik & Rasa Rindu
Prilly Latuconsina merasa setiap puisinya bisa tersampaikan lebih baik ketika digarap dalam versi serial.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Prilly Latuconsina mengaku kesulitan mengadaptasi puisi-puisinya menjadi skrip film.
Karena kesulitan yang ada, puisi-puisi tersebut dijadikan skrip serial bertajuk '5 Detik & Rasa Rindu'.
"Awalnya mau film, enggak ketemu, udah bolak balik ubah draft," terang Prilly Latuconsina di MD Place, Setiabudi Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2023).
Baca juga: Puisi Masa Remaja Prilly Latuconsina Siap Mendunia Lewat Serial 5 Detik & Rasa Rindu
Manoj Punjabi selaku produser dari MD Pictures pun mengaku cukup kesulitan saat harus mengadaptasi puisi ke dalam project film.
"Waktu saya ngobrol ada buku ini saya mau ambil, tapi saya bingung ini mau difilmkan gimana, karena kan awalnya mau dibuat film sebelum pandemi," kata Manoj.
Seiring berjalannya waktu, rencana mengadaptasi buku puisinya menjadi film berubah ke project serial.
"Pas mau syuting filmnya sempet ketunda dulu, akhirnya pak Manoj bilang mau bikin series, karena setiap puisi bisa masuk ke episodenya," terang Prilly.
Prilly kemudian merasa setiap puisinya bisa tersampaikan lebih baik ketika digarap dalam versi serial.
Meski begitu selama proses workshop hingga syuting ia terus menjaga agar ceritanya tak jauh dari puisinya.
"Pas aku baca skrip versi series ini, aku bacanya semangat, semua jadi nyatu karena cerita lebih panjang, lebih enak yaa," tutur Prilly.
"Harus amabil penggalam puisi yang indah dan relate dengan penonton," sambung Manoj.